Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Siswa Indonesia Lebih Suka Bekerja Sendiri daripada Berkelompok

Antara
30/7/2019 10:10
Siswa Indonesia Lebih Suka Bekerja Sendiri daripada Berkelompok
Pemerhati pendidikan Indra Charismiadji(Ist)

PEMERHATI pendidikan Indra Charismiadji mengatakan siswa Indonesia mengalami kesulitan dalam berkolaborasi atau bekerja sama dalam satu tim.

"Indonesia memiliki banyak sarjana komputer maupun SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) komputer, akan tetapi mengapa programmer lebih banyak dari India atau China, dan ternyata salah satu penyebabnya adalah kesulitan berkolaborasi," ujar Indra dalam seminar pelatihan guru SMK di Jakarta, Senin (29/7).

Padahal, Presiden Joko Widodo menginginkan agar Indonesia menjadi salah satu pemain dalam ekonomi digital. 

Akan tetapi, hal itu sulit tercapai jika anak Indonesia sulit berkolaborasi. 

Indra menambahkan siswa Indonesia lebih suka bekerja sendiri jika dibandingkan dengan berkelompok atau bersama-sama. 

Oleh karena itu, perlu ada upaya untuk menyatukan siswa itu. Kemudian, kreativitas anak kurang muncul. 

Sekolah dinilai belum berhasil menggali kreativitas siswa. Contohnya jika disuruh gambar, maka yang digambar adalah gambar pemandangan dengan gunung di atasnya.

"Di era sekarang yang dibutuhkan adalah anak bisa punya nalar yang tinggi, berkolaborasi, berkomunikasi, berpikir kritis, dan kreatif. Hal itu yang dinilai oleh industri kita masih lemah," katanya.

 

Baca juga: Indonesia Harus Percepat Bangun SDM Iptek 

 

Oleh karena itu, pihaknya akan memberikan pelatihan pada guru-guru, bagaimana menggunakan aplikasi untuk memunculkan daya nalar tingkat tinggi anak. 

Kemudian pada Oktober, pihaknya akan meminta agar ada aplikasi yang dibuat oleh para siswa di sekolah yang nanti akan dipertandingkan di China.

Kepala Seksi Evaluasi Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Arfah Laidiah Razik, mengatakan, pelatihan itu merupakan bagian dari meningkatkan mata pelajaran simulasi digital di SMK.

"Dengan pelatihan ini, kami mengharapkan adanya peningkatan kemampuan guru. Terutama dalam mata pelajaran simulasi digital," kata Arfah.

Selain itu juga diharapkan guru dapat mengajarkan pada siswa, bagaimana menggunakan simulasi digital untuk berkolaborasi, berpikir kritis hingga meningkatkan kreativitas. 

"Jadi pada akhir program, kami harapkan para siswa dapat mendemonstrasikan apa yang mereka peroleh," ujar Arfah lagi. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya