Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jemaah Banyak Alami Kasus Patah Tulang

Sitria Hamid Laporan dari Arab Saudi
30/7/2019 07:55
Jemaah Banyak Alami Kasus Patah Tulang
Jemaah haji asal Jawa Tengah melakukan senam Ngapak di pelataran parkir Hotel Kiswah Tower, Jarwal, Mekah, Arab Saudi, kemarin.(MCH2019/BAHAUDDIN)

KASUS fraktur atau patah tulang pada jemaah haji jadi kasus penyakit kedua terbanyak yang ditangani Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekah, Arab Saudi. Faktor usia, kelelahan, dan lingkungan diduga jadi penyebab utama banyaknya jemaah haji Indonesia yang mengalami fraktur.

Direktur KKHI Mekah dr Ali Setiawan menuturkan penyebab patah tulang utamanya karena terjadi trauma atau cedera akibat benturan. Hal itu dipicu faktor risiko yang dialami jemaah haji, antara lain dehidrasi, kelelahan, dan lingkungan.

Faktor risiko tersebut juga bisa berlaku pada jenis penyakit lainnya. "Jadi, karena faktor kelelahan, lama berdiri, akhirnya terpeleset atau tersenggol sedikit dan jatuh," terangnya melalui siaran pers Kementerian Kesehatan, kemarin.

Dia mengatakan faktor usia juga menjadi pemberat kasus fraktur mengingat jemaah haji Indonesia mayoritas berusia lanjut dan mengalami osteoporosis.

Pemerintah lalu mengimbau jemaah untuk bisa mengukur kemampuan diri sendiri. Jemaah juga diimbau menggunakan alat pelindung diri yang tepat. Penggunaan sandal jepit, selain menyebabkan iritasi pada kaki, juga berisiko untuk terpeleset.

Terkait kesehatan jemaah, Indonesia pada Minggu (28/7) juga memperoleh penghargaan bidang kesehatan haji dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi.

Penghargaan diserahkan dr Fahad bin Abdul Rahman selaku General Director of Medical Consultation Kementerian Kesehatan Arab Saudi kepada Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi 2019 dr Indro Murwoko.

Mendarat di Mekah

Sebanyak 229 kelompok terbang jemaah haji gelombang pertama telah diberangkatkan dari Madinah ke Mekah pada Minggu (28/7).

Kepala Daerah Kerja Madinah Akhmad Jauhari mengatakan jemaah di Mekah akan langsung melaksanakan umrah wajib yang merupakan bagian dari haji tamattu. "Mereka akan langsung melaksanakan manasik haji di Mekah," ujarnya.

Sementara itu, kemarin, pengelola dana wakaf Baitul Asyi di Mekah memberikan dana wakaf kepada jemaah haji asal Aceh. Kegiatan tersebut telah berlangsung 13 tahun. Untuk tahun ini, Baitul Asyi menggelontorkan dana wakaf 6 juta riyal (sekitar Rp22 miliar) kepada 4.688 jemaah. (Ind/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya