Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

23% Peserta Lulus Jalur SBMPTN

Haufan Hasyim Salengke
10/7/2019 09:20
 23% Peserta Lulus Jalur SBMPTN
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti) M Nasir saat jumpa pers pengumuman SBMPTN 2019,(istimewa)

Program studi kedokteran, hukum, dan manajemen menjadi pilihan favorit peserta SBMPTN tahun ini.

SEBANYAK 168.742 peserta, atau sekitar 23% dari total 714.652 peserta dinyatakan lulus dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019. Mereka berhak menyandang sebagai calon mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri (PTN) pilihan mereka setelah melewati ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) selama 13 April-26 Mei 2019, dengan 24 kali kesempatan ujian.

"Inilah daya tampung SBMPTN yang alokasinya itu, yakni minimum 40% dari kuota penerimaan pada setiap perguruan tinggi negeri," ungkap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristek-Dikti) M Nasir saat jumpa pers pengumuman SBMPTN 2019, di Jakarta, kemarin.

Nasir menjelaskan, tahun ini dari 85 PTN yang terlibat SBMPTN, 5 PTN paling banyak diminati dengan peminat di atas 10 ribu peserta. Posisi pertama ditempati Universitas Brawijaya dengan 55.871 peminat. Posisi kedua diikuti Universitas Sebelas Maret (48.735 peminat), Universitas Diponegoro (48.440 peminat), Universitas Pendidikan Indonesia (48.231 peminat), dan Universitas Negeri Semarang (44.937 peminat).

Pada program studi sains dan teknologi, 5 PTN dengan jumlah peminat terbanyak, yakni Universitas Brawijaya (33.987 peminat), Universitas Hasanuddin (29.216 peminat), Universitas Diponegoro (28.825 peminat), Universitas Sebelas Maret (24.293 peminat), dan Universitas Jember (23.399 peminat).

Selanjutnya, untuk program studi sosial dan humaniora, Universitas Pendidikan Indonesia menempati posisi pertama, yakni mencapai 34.544 peminat. Empat universitas lainnya berturut-turut, yakni Universitas Negeri Semarang (28.945 peminat), Universitas Negeri Jakarta (26.120 peminat), Universitas Negeri Yogyakarta (25.779 peminat), terakhir Universitas Sebelas Maret (24.442 peminat).

Nasir menjelaskan dari 10 program studi sains dan teknologi, dengan peminat terbanyak dipuncaki oleh pendidikan dokter Universitas Udayana (2.301 peminat), agroekoteknologi Universitas Brawijaya (2.202 peminat), pendidikan dokter Universitas Hasanuddin (2.111 peminat), agroteknologi UPN Veteran Jawa Timur (1.956 peminat), dan kesehatan masyarakat Universitas Hasanuddin (1.920 peminat). "Kedokteran selalu menjadi unggulan dan terbanyak peminatnya," terang Nasir.

Sementara itu, untuk 10 program studi sosial dan humaniora dengan peminat terbanyak ialah hukum Universitas Diponegoro (3.702 peminat), ilmu komunikasi UPN Veteran Jakarta (2.981 peminat), ilmu hukum Universitas Brawijaya (2.584 peminat), manajemen Universitas Negeri Yogyakarta (2.546 peminat), dan manajemen UPN Veteran Yogyakarta (2.532 peminat).

"SBMPTN kali ini juga diikuti peserta dari kalangan disabilitas, yaitu tunarungu, tunawicara, tunanetra, dan tunadaksa. Tahun ini, dari 2.047 peserta disabilitas yang mengikuti ujian SBMPTN, terdapat 364 peserta disabilitas lulus SBMPTN," ucap Nasir.

Wajib registrasi

Sementara itu, Ketua Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) Ravik Karsidi mengutarakan pada SBMPTN 2019 kali ini dibuka 147 program studi baru, seperti bioteknologi, kehutanan, dan aktuaria. Dalam catatan LTMPT, aktuaria menjadi pilihan terfavorit dari peserta SBMTPN dengan peringkat tertinggi di UGM, ITS, dan kampus lainnya.

Ravik mengingatkan, bagi para peserta yang dinyatakan lulus SBMPTN 2019 diwajibkan hadir pada saat registrasi atau daftar ulang pada waktu dan tempat sesuai ketentuan masing-masing perguruan tinggi negeri (PTN).

"Bagi peserta yang tidak lulus SBMPTN 2019, masih ada kesempatan untuk mendaftar jalur mandiri. Persyaratan dan waktu dapat dilihat langsung di laman PTN masing-masing. Jangan putus asa, tetap harus semangat karena masih ada ujian mandiri untuk PTN," pungkas Ravik. (Bay/S-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya