Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Kemenpar Siapkan Pedoman Wisata Halal

Dhika Kusuma Winata
26/6/2019 10:00
Kemenpar Siapkan Pedoman Wisata Halal
Menteri Pariwisata Arief Yahya(AFP/GOH CHAI HIN)

KEMENTERIAN Pariwisata segera menyusun dan menyiapkan pedoman wisata halal yang akan menjadi panduan bagi pengembangan pariwisata berstandar halal sehingga dapat mengakselerasi pertumbuhan wisata halal di Indonesia.

Menteri Pariwisata Arief Yahya, saat menjadi pembicara dalam Prakonvensi Nasional Pedoman Penyelenggaraan Pariwisata Halal Indonesia di Jakarta, Selasa (25/6), mengatakan pihaknya optimistis panduan yang akan disusun tersebut akan berperan mempercepat pertumbuhan wisata halal di Indonesia.

Pedoman wisata halal akan meliputi empat bidang yaitu destinasi, pemasaran, industri, dan kelembagaan.

Dalam penyusunan panduan, Kemenpar mengacu pada standar terbaik wisata dunia.

"Kita harus mengikuti strategi umum seperti pelayanan dan harga terbaik dan berlaku di dunia," ujar Arief.

Baca juga: Pacific Paint Gandeng Pesantren Garap Wisata Halal

Lebih lanjut mengenai standar layanan pariwisata, Menpar menjelaskan pentingnya sertifikasi pariwisata halal bagi pelaku dan produk pariwisata. Sertifikasi dapat dijadikan sebagai jaminan halal bagi produk pariwisata yang diproduksi oleh para pengusaha.

"Untuk langkah awal ada empat bidang usaha yang akan disertifikasi yakni kuliner, hotel, biro perjalanan, dan spa. Sebaiknya para pelaku usaha tidak ragu melakukan sertifikasi bagi bidang usahanya karena dengan demikian ada jaminan produknya halal dan sesuai standar," kata Menpar.

Potensi pawisata halal di Indonesia dinilainya besar namun pencapaiannya belum optimal. Belum banyak daerah yang menjadikan wisata halal sebagai ciri khas wisata. Salah satu daerah yang sudah menerapkan wisata halal yakni Lombok.

"Kita masyarakat Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam. Terkadang ada anggapan pelaksanaan sertifikasi tidak berguna, padahal di situlah kita menerapkan standar yang juga mendorong pihak lain untuk meningkatkan kualitas secara bersamaan," sebut Menpar lagi.

Di Indonesia, prosentase kedatangan wisman halal mencapai 20% dan akan terus didorong untuk meningkat. Sementara kalau dibandingkan dengan negara tetangga, yakni Singapura, angka kedatangan wisman halalnya lebih dari 20%.

Pengembangan wisata halal yang sedang dilakukan Kemenpar juga disetujui Ketua MUI KH Ma'ruf Amin.

Dalam kesempatan yang sama, Kiai Ma'ruf mengapresiasi langkah Kemenpar mengembangkan wisata halal Indonesia.

"Semoga pedomannya segera ada dan dapat mempercepat pertumbuhan wisata Indonesia. Kita harap wisata halal Indonesia dapat menjadi yang terbaik di dunia," ujar Ma'ruf.

Ia menilai pelayanan terbaik sebaiknya selalu diberikan kepada wisatawan. Salah satu upayanya dapat dilakukan dengan menghadirkan layanan berstandar halal.

“Kita jangan hanya mengandalkan halal dan status mayoritas muslim saja, tapi kalau tidak bisa memberikan pelayanan terbaik, wisatawan tidak mau datang," kata Ma’ruf.

Dilanjutkannya, label halal yang diberikan merupakan penyempurna dan berfungsi sebagai nilai tambah. Hal tersebut juga harus diimbangi dengan sejumlah perbaikan seperti dalam bidang regulasi dan kelembagaan. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik