Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
DUA minggu menjelang keberangkatan kloter pertama jemaah haji Indonesia menuju Arab Saudi, pemerintah telah menyiapkan dua Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Mekah dan Madinah.
KKIH Madinah berkapasitas 80 tempat tidur sedangkan KKHI Makkah, di daerah Aziziyah Junubiah dan memiliki kapasitas 300 tempat tidur rawat inap.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Eka Jusup Singka mengatakan fasilitas kesehatan tersebut juga dilengkapi dengan sarana prasarana pendukung seperti ambulans, laboratorium dan obat-obatan.
"Tahun ini pemerintah menyiapkan sekitar 79 ton obat-obatan. Jumlah ini meningkat sembilan ton ketimbang 2018," ujar Eka melalui siaran pers di Jakarta, hari ini.
Baca juga: Kartu Penanda Untuk Pantau Kesehatan Jemaah Haji
Selain itu, bagi para jemaah haji, disiapkan juga alat pelindung diri (APD) seperti masker, payung, dan kacamata di embarkasi saat sebelum keberangkatan. Ia mengatakan adanya tambahan kuota jemaah haji sebanyak 10 ribu orang, pemerintah menambah Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sebanyak 66 tenaga kesehatan, terdiri dari 22 orang dokter dan 44 perawat.
"Mereka akan melayani 22 kloter tambahan," imbuhnya.
Sementara itu, status istitaah kesehatan jemaah haji Indonesia juga diperhatikan. Seluruh jemaah, kata Eka, telah melakukan pemeriksaan kesehatan dan sudah mendapatkan vaksinasi meningitis meningokokus. Meski demikian, pemerintah tetap mengimbau jemaah agar selalu menjaga kesehatannya.
“Jemaah haji harus menyiapkan kesehatan dengan baik, obat-obatan pribadi harus dibawa. Obat-obatan yang dibawa jangan ditaruh di koper tapi di tas tenteng. Jangan menahan kencing, banyak minum, dan banyak istirahat kalau lelah,” pungkas Eka. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved