Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
SEBANYAK tujuh anak berkbutuhan khusus asal Kota Surabaya, Jawa Timur, mendapatkan kesempatan belajar di Liverpool, Inggris. Mereka berangkat bersama delapan guru pendamping pada Senin (17/6) malam untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan selama enam pekan.
"Anak berkebutuhan khusus tersebut diberangkatkan ke Liverpool untuk belajar supaya ke depan bisa hidup mandiri," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Surabaya, Selasa (18/6).
Anak-anak berkebutuhan khusus yang terpilih mengikuti pendidikan di St. Vincent's School Liverpool berdasarkan prestasi di bidang musik dan olahraga itu meliputi Rahul N dari SMP Negeri 7 Surabaya, Melinda Putri dari SD Negeri Sidotopo Wetan, Rizky Nova dari SD Negeri Pacarkeling, Early P dari SD Negeri Tambaksari, Firmansyah dari SD Negeri Klampis serta Reva G dan Muhammad Hilbram.
Wali Kota Risma menyampaikan arahan kepada anak-anak berkebutuhan khusus tersebut serta orangtua/wali dan guru pendamping di ruang kerjanya.
"Saya ingin agar para orangtua tersebut tidak merasa cemas berlebihan, sebab anak-anak di sana berlatih dan berusaha untuk belajar hidup mandiri," ujarnya.
Baca juga: Dukung Anak Berkebutuhan Khusus, Ganjar Kenakan Batik Karya SLB
Ia menjelaskan St. Vincent's School di Kota Liverpool merupakan sekolah tertua di Eropa yang kualitas pendidikannya sudah tidak diragukan lagi.
"Di sana guru-gurunya sudah profesor semua, bahkan untuk menangani murid setara SD sampai SMA juga profesor," imbuhnya.
Wali Kota Risma memastikan anak-anak berkebutuhan khusus itu tidak perlu mengeluarkan biaya apapun selama enam pekan belajar di St Vincent's School Liverpool. Hal itu karena semua biaya hidup dan transportasi sudah ditanggung Pemerintah Kota Surabaya sementara biaya pendidikan dan tempat tinggal disediakan Pemerintah Kota Liverpool.
"Mereka akan belajar banyak sekali, di sana juga banyak fasilitas-fasilitas untuk menumbuhkan jiwa kemandirian," tuturnya.
"Kalau di sini kan masih ada petunjuk-petunjuk kalau di sana tidak ada sama sekali malahan. Mereka diajarkan mandiri hidup seperti orang kondisi normal," tambah Risma yang juga Presiden United Cities and Local Government Asia Pasific.(OL-5)
Pendistribusian ke-40 ribu Al-Qur'an di Jawa Timur itu dilaksanakan berbarengan dengan distribusi wakaf Al Qur’an dan Pembinaan Jawa Tengah.
Baznas menyalurkan bantuan program Zmart Pesantren untuk 10 Pondok Pesantren di wilayah Jawa Timur.
Tujuh lokasi tambahan, yakni di Kabupaten Ponorogo, Jember, Bojonegoro, Tuban, Gresik, Pamekasan, dan Kota Pasuruan.
Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur memastikan 12 dari 19 Sekolah Rakyat (SR) di Jawa Timur mulai beroperasi Senin (14/7). Sekolah tersebar di sejumlah daerah di Jawa Timur.
MUSIM tanam melon tahun ini di sejumlah wilayah sentra produksi Jawa Timur menunjukkan tantangan yang signifikan.
Kedatangan mereka ke Jatim patut mendapat apresiasi dan rasa bangga atas prestasi para pelajar asal Papua penerima Program Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM)
FOCO Band, sebuah grup musik luar biasa yang seluruh anggotanya adalah anak-anak berkebutuhan khusus.
Ajang ini momentum penting untuk meningkatkan kesadaran terhadap isu lingkungan serta memberikan dukungan nyata kepada anak-anak berkebutuhan khusus.
Melalui pelatihan ini, para siswa diajak untuk mengenal dasar-dasar fotografi produk khususnya makanan dengan memaksimalkan fitur yang ada di smartphone.
Mendikdasmen mengutarakan Hardiknas menjadi momentum penting meningkatkan kolaborasi guna mewujudkan manusia yang berkarakter.
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini menyasar 1.500 murid dan guru pada 11 Sekolah Khusus (SKH) se-Tangerang Raya hingga April 2026.
Kehadiran bus khusus ABK ini menjadi angin segar bagi para orang tua yang selama ini kesulitan mencari moda transportasi aman dan ramah untuk anak-anak mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved