Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
PEMANFAATAN energi baru dan terbarukan (EBT) menjadi agenda nasional untuk mewujudkan kehidupan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Agenda itu butuh partisipasi semua pihak.
Karena itu, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) di Pondok Pesantren (Ponpes) Walibarokah, Kediri, Jawa Timur. Tak tanggung-tanggung, PLTS yang dibangun berukuran 40 meter x 41 meter dan mampu menghasilkan energi listrik hingga 1 juta watt.
"Selama ini pondok pesantren masih tergantung kepada perusahaan listrik negara (PLN) dalam membantu penerangan di lingkungan pondok. Beban biaya yang ditanggung terus meningkat. Kami pun melakukan terobosan berupa pembangunan PLTS sendiri. Sebagai tahap awal dibangun di Ponpes Walibarokah, Kediri," kata Ketua DPP LDII, Prasetyo Sunaryo, melalui keterangan tertulis yang diterima, kemarin.
Menurutnya, Walibarokah merupakan ponpes pertama di Indonesia yang memiliki PLTS sebesar itu. Biaya pembelian panel surya premium grade asal Kanada beserta instalasinya mencapai Rp10,1 miliar. Dananya berasal dari gotong royong anggota LDII.
"Pendayagunaan EBT komparasinya bukan terhadap harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini, tetapi terhadap pengandaian apabila terjadi kelangkaan energi BBM nantinya," tambah Prasetyo.
Pimpinan Ponpes Walibarokah KH Soenarto menuturkan, dengan PLTS itu pihaknya mensyukuri anugerah Allah berupa sinar matahari yang melimpah di Indonesia. "Untuk ke depannya ada pemikiran menjadikan ponpes ini untuk wisata religi dan edukasi teknologi PLTS sehingga menginspirasi masyarakat untuk berpartisipasi memakai EBT," katanya
Pakar PLTS yang juga aplikator PLTS di Ponpes Walibarokah, Horisworo, mengatakan, PLTS tersebut dibangun di atas gedung di kompleks ponpes yang berdasarkan analisis satelit memiliki intensitas sinar matahari tertinggi. (RO/H-2)
Kestabilan pasokan listrik dari panas bumi sangat penting untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8%.
CEO BPI Danantara Rosan Roeslani mengungkapkan Jepang tertarik memberikan pendanaan jangka panjang untuk proyek-proyek energi baru terbarukan (EBT) dan keberlanjutan di Indonesia.
PT Perkebunan Nusantara III, bersama Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), mengambil langkah strategis dalam transisi energi melalui pengembangan PLTS.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Ketahanan energi merupakan salah satu prioritas utama dalam visi pembangunan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ke depan.
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved