Headline
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.
BUMI darurat sampah. Begitulah laporan World Bank Group di 2016 yang diakui atau tidak, membuat dunia menjerit.
Setiap tahun, dunia diperkirakan menghasilkan sampah padat sebanyak 2,01 miliar ton. Jumlah tersebut sama dengan 0,11kg—4,54kg sampah per orang per harinya. Plastik menjadi penyumbang proporsi sampah terbanyak keempat, yakni 12% atau setara 252 juta ton.
Dari seluruh negara penyumbang sampah, Indonesia menempati posisi kedua sebagai kontributor terbesar sampah plastik yang hanyut di laut lepas, setelah Tiongkok. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melaporkan, sekitar 100.000 ton—400.000 ton sampah plastik memasuki lautan Indonesia tiap tahunnya.
Apabila masalah sampah ini tidak segera ditindaklanjuti, pada 2050 diperkirakan bobot sampah plastik bisa menyaingi bobot ikan yang tinggal di lautan.
Berkaca dari fakta tersebut, mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) mengajak masyarakat untuk bersama-sama menerapkan pola hidup 5R (refuse, reduce, reuse, recycle, dan rot, atau menolak, mengurangi, menggunakan kembali, mendaur ulang, membusukkan) melalui kegiatan aksi damai.
Mahasiswa-mahasiswa yang tahu betul akan pentingnya kesehatan masyarakat ini, beraksi di ajang car free day, Jakarta, akhir pekan lalu.
Setidaknya ada 180 mahasiswa FKM UI yang mengajak masyarakat untuk secara bersama-sama menuntaskan masalah sampah. Dalam keterangan pers di Jakarta, kemarin, aksi ini diisi dengan long march promosi zero plastic, penandatanganan petisi oleh masyarakat sebagai pernyataan sikap komitmen dukungan aksi, dan gerakan penyebaran informasi secara massive kepada pengunjung CFD Sudirman oleh Mahasiswa FKMUI.
Sampah plastik menimbulkan berbagai dampak yang dapat merugikan manusia dan ekosistem, baik secara langsung maupun tidak langsung. Organisme laut seringkali keliru menyangka plastik sebagai makanan mereka lantaran adanya plastiphere, lapisan tipis mikroba yang mengeluarkan bau dan rasa seperti makanan.
Fenomena ini jelas memengaruhi kualitas biota juga organisme laut yang kita konsumsi sehari-harinya. Selain itu, plastik yang hanyut di laut juga lebih mudah terurai menjadi partikel-partikel berukuran mikro bahkan nanoplastik. Mikroplastik merupakan partikel plastik dengan ukuran kurang dari 5 mm dan tidak larut air.
Meski berukuran kecil, mikroplastik ini justru menimbulkan permasalahan baru yang lebih kompleks. Ketika mikroplastik tertelan oleh organisme laut dan sampai pada santapan manusia melalui rantai makanan, mikroplastik dapat menimbulkan masalah keseimbangan dan kekebalan tubuh, peradangan jaringan, bahkan kematian sel.
Dalam mengatasi permasalahan sampah plastik, pemerintah tidak tinggal diam. Indonesia telah menyatakan komitmennya untuk mengelola sampah pada Konferensi Laut (Ocean Conference) di 2017. Pemerintah menargetkan penurunan sampah plastik dari laut Indonesia hingga 70% pada 2025.
Kematian seekor paus sperma di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu, hendaknya bisa menjadi pemicu. Dalam perut paus tersebut penuh sampah plastik berbobot total 5,9 kg. (RO)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved