Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
DI era modern ini, jenis pekerjaan sangat beragam, mulai dari buruh hingga pekerja profesional. Dengan pekerjaan yang dijalani tentu ada risiko dan memerlukan jaminan kesehatan serta keselamatan bagi pekerja.
Data Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan, angka kecelakaan kerja secara nasional masih sangat tinggi yakni 103.000 per tahun. Hal ini terjadi kemungkinan karena masalah kesehatan dan keselamatan kerja (K3) masih belum berjalan optimal.
Dalam kaitan ini, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) menggelar Seminar Internasional Kesehatan Kerja dengan tema 'Management of Occupational Disease towards Healthy Workers to Escalate Productivity' di Jakarta, Selasa (30/4).
Sejumlah Perguruan Tinggi Fakultas Kedokteran di Indonesia turut hadir, seperti dari Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Jenderal Achmad Yani,Universitas Sumatra Utara, Universitas Swadaya Gunung Jati, serta tenaga medis rumah sakit, puskesmas, dan mahasiswa.
Sejumlah narasumber yakni DR Moh Yusoff bin Adon dari Malaysia, Lailana Purvis dari Belanda, Prof Dr Ali Ghufron, Dirjen Sumber Daya Iptek Dikti Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI, drg Kartini Rustandi MKes, Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kementerian Kesehatan, dr Nusye Edithe Zamsiar, Ketua Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi Indonesia, Krishna Syarif, dan Direktur Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Indonesia.
Baca juga: Indonesia Dorong Pengawasan Limbah B3 Antarnegara
Dekan FK Uhamka, Dr dr Wawang S Sukarya, dalam sambutannya mengutarakan, harapan Uhamka menjadi salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang memiliki fakultas kedokteran berkualitas serta mempunyai kontribusi bagi masyarakat dan negara.
Melalui keterangan tertulis yang diterima Rabu (1/5), Wawang mengemukakan, guna mencapai kualitas yang baik, tenaga kesehatan atau dokter harus memiliki lima kriteria, di antaranya harus mempunyai sifat profesional, berkompeten, beretika, mempunyai kemampuan manajerial, dan memiliki sifat kepemimpinan.
Keunggulan fakultas kedokteran, lanjut dia, adalah untuk kesehatan tenaga kerja. Oleh karena itu, di usia yang sudah beranjak 1 tahun, FK Uhamka akan berupaya untuk mencapai visinya, yaitu menjadi fakultas kedokteran utama yang menghasilkan lulusan dokter unggul dalam kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, sosial, serta keahlian di bidang layanan primer, khususnya kesehatan kerja.
Di sisi lain, Direktur Kesehatan Kerja dan Olahraga Kemenkes RI, Kartini Rustandi, mengatakan bahwa masalah di pekerja ada tiga yaitu akibat kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, serta penyakit menular dan penyakit tidak menular yang ada.
Di Indonesia, angka kecelakaan kerja meningkat karena kurangnya kesadaran (awareness). Kecelakaan kerja juga termasuk dalam kecelakaan saat berangkat dan pulang kerja, termasuk kecelakaan lalu lintas.
Ada beberapa implementasi pelayanan kesehatan kerja yaitu Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif dan POS Upaya Kesehatan Kerja (Pekerja Formal dan Informal), Pembinaan atau Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pekerja. (RO/OL-9)
AI harus dilihat sebagai peluang besar untuk menciptakan solusi kreatif dalam berbagai bidang, terutama pendidikan.
Kompetensi digital harus dibarengi dengan pembentukan karakter dan nilai profesional.
Prof. Bo An menjelaskan tentang peran penting Autonomous Agents dalam memecahkan berbagai permasalahan kompleks di dunia nyata.
Melalui forum ini, Forhati menegaskan komitmen dalam mengonsolidasikan kekuatan perempuan dan membangun pengetahuan kolektif tentang isu-isu strategis perempuan di 2025.
Seminar yang diadakan Perbanas Insitute ini menjadi forum strategis untuk membahas dampak kebijakan proteksionisme global terhadap Indonesia dan strategi adaptif yang perlu diambil.
Direktur Eksekutif IGCN Josephine Satyono menekankan pentingnya tata kelola beretika dalam praktik bisnis yang berkelanjutan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved