Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEPALA Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwonugroho menginformasikan hasil pantauan pihaknya terhadap situasi masyarakat di wilayah terdampak gempa di Sulawesi Tengah dengan skala 6,9 SR pada Jumat (12/4), pukul 18.40 WIB.
"Masyarakat yang mengungsi sebagian sudah pulang ke rumah. Pengungsian sempat teridentifikasi di Kabupaten Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah hingga malam tadi," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui siaran pers BNPB yang diterima Media Indonesia, Sabtu (13/4).
Menurut Sutopo, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah, melaporkan pada Sabtu (13/4) pukul 06.00 WIB terdapat 1.300 KK penyintas yang tersebar di 4 titik, yaitu halaman kantor bupati, masjid An-Nur komplek perkantoran, Gedung DPRD dan kantor polres, telah kembali ke rumah mereka.
"Penyintas pulang ke rumahnya secara mandiri dan sebagian diantar oleh BPBD," kata dia.
Kondisi masyarakat di Kota Palu, Luwu, Banggai, Kepulauan Banggai sudah kondusif. Meski demikian, masih ada beberapa warga di Kabupaten Banggai dan Kepulauan Banggai yang bertahan di pegunungan karena takut. Namun, sebagian besar warga yang awalnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing.
"Meskipun BMKG sudah menyatakan pengakhiran peringatan dini tsunami sejak semalam. Namun tidak seketika warga mau kembali ke rumahnya. Mereka tetap memilih mengungsi di bukit-bukit atau di daerah tinggi," terang Sutopo.
Baca juga: Warga Luwuk Mengungsi ke Perbukitan setelah Gempa
Ia menjelaskan arti dari peringatan dini tsunami diakhiri, pemerintah daerah dapat mengarahkan warga untuk dapat kembali ke rumahnya masing-masing karena kondisi aman dari tsunami.
Namun, imbuhnya, tidak mudah meyakinkan masyarakat, apalagi jeda waktu antara peringatan dini evakusi dan diakhiri, begitu singkat.
Menurut BMKG, gempa bumi dengan magnitudo 6,9 yang kemudian dimutakhirkan menjadi 6,8 ini mengguncang wilayah Kabupaten Morowali, Morowali Utara dan Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah. Gempa tersebut memiliki episenter pada koordinat 1,89 LS dan 122,57 BT, tepatnya di Teluk Tolo, pada jarak 82 kilometer arah barat daya Kepulauan Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, dengan kedalaman 17 kilometer.
BMKG menyampaikan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa ini merupakan jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif. BMKG menduga struktur sesar yang menjadi pembangkit gempa ini ialah Sesar Peleng yang jalurnya berarah barat daya-timut laut di Pulau Peleng dan menerus ke Teluk Tolo.(OL-5)
MENJADI agenda tahunan rutin, Novotel Suites Yogyakarta Malioboro kembali menyelenggarakan simulasi bencana. Setelah sebelumnya melakukan training APAR,
Horison Resort Pondok Layung Anyer memperkenalkan konsep Worry-Free Getaway, menegaskan komitmennya untuk memberikan pengalaman liburan yang aman dan nyaman bagi para tamu
BPBD Garut bersama jajaran instansi lainnya sudah melakukan upaya penanggulangan daerah terdampak gempa bumi pada Sabtu (27/4) tengah malam itu.
Upaya penanganan yang dilakukan pascabencana di Kabupaten Cianjur sangat baik.
Dampak guncangan gempa mengakibatkan bangunan rumah warga mengalami kerusakan
Dari total jumlah KK yang terdampak gempa di Desa Cipeuteuy, sebanyak 12 KK sementara ini harus mengungsi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved