Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MASYARAKAT Telematika Indonesia (Mastel) kembali melakukan survei mengenai berita hoaks untuk melihat perkembangan persepsi masyarakat atas penyebaran kabar bohong dan dampaknya terhadap kehidupan berbangsa.
Dari hasil survei, sekitar 61,5% responden berpendapat hoaks sangat mengganggu. Jumlah itu meningkat meningkat dari 43,5% pada survei serupa yang dilakukan Mastel periode 2017.
Survei yang dirilis 10 April 2019 itu juga mengungkapkan responden yang berpendapat hoaks sangat mengganggu kerukunan masyarakat sebanyak 81,9% pada 2019, meningkat dari 75,9% pada 2017. Kemudian, yang berpendapat hoaks sangat menghambat pembangunan, meningkat dari 70,2% menjadi 76,4% di tahun 2019.
Sementara itu, terdapat 54,3% responden berpendapat maraknya penyebaran hoaks karena digunakan sebagai alat untuk menggiring opini publik termasuk kampanye hitam. Sebanyak 5,8% responden juga berpendapat ada yang memanfaatkan hoaks untuk kepentingan bisnis.
Survei tersebut dilakukan secara daring dalam kurun waktu 28 Februari-15 Maret 2019 dengan jumlah 941 responden. Rentang usia responden yakni usia 20-24 tahun (27,8%), 25-40 tahun (35,8%), 41-55 tahun (25%), di atas 55 tahun (4,90%), 16-19 tahun (6,1%) dan di bawah 15 tahun (0,30%).
Baca juga: Mastel: Masyarakat Percaya Hoaks Dibuat Dengan Sengaja
Dari beberapa pertanyaan yang diajukan pada survei tersebut juga didapatkan respons seputar definisi hoaks, perilaku masyarakat menyikapinya, bentuk dan saluran hoaks, dampak dan penanggulangan hoaks.
Sebanyak 88% responden menjawab hoaks adalah berita bohong yang disengaja, 49% berpendapat hoaks adalah berita yang menghasut, 61% berpendapat hoaks adalah berita yang tidak akurat, 31% berpendapat hoaks sebagai berita yang menjelekkan orang lain.
Hasil itu dapat dimaknai bahwa masyarakat memiliki kepekaan tinggi terhadap berita-berita yang menjelekkan orang lain. Sementara itu, para responden mengaku lebih banyak menerima kabar bohong seputar politik. Sebanyak 93,2% responden berpendapat berita seputar sosial politik adalah isi berita hoaks yang sering mereka terima.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved