Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
GUNA mencetak sumber daya manusia unggul yang tengah digenjot pemerintah, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) mendorong kalangan mahasiswa dan dosen menanamkan mindset berjiwa wirausaha atau entrepreneur.
"SDM kita khususnya mahasiswa dan dosen mesti ditanamkan jiwa wirausaha atau entrepreneur.
Maka penting mindset atau pola pikir kita berorientasi entrpreneur sehingga khususnya alumni perguruan tinggi ketika lulus tidak hanya mencari kerja namun mampu menciptakan lapangan kerja," kata Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Prof Dr Jumain Appe, pada peresmian pelatihan Calon Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (CPPBT) di Jakarta, Senin (8/4).
Kegiatan yang digawangi Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Kemenristekdikti ini menghadirkan 132 CPPBT dari 70 Perguruan Tinggi dari Sabang hingga Merauke.
Pentingnya pola pikir kewirausahaan ini diharapkan mampu melahirkan mahasiswa yang menjadi pemula rintisan bisnis atau startup dari kampus.
Jumain mencontohkan sejumlah start up yang merintis dari awal hingga berhasil dan sukses menjadi unicorn seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak dan lain lain.
"Mereka awalnya dari startup kecil hingga menjadi besar. Maka saya ingin acara ini menjadi momentum kebangkitan dunia kampus tumbuh menjadi startup sehingga apa yang dirintis CPBBT ini berkelanjutan dan mandiri," cetusnya.
Dalam kesempatan itu, Jumain mengutarakan bahwa program startup yang dirintis masih belum maksimal. Menurutnya, program CPPBT yang telah dijalankan tiga tahun sejak 2016 itu masih sebatas insentif yakni para peneliti belum mampu memberi manfaat dan kontribusi ke masyarakat bahkan banyak CPPBT yang mati di tengah jalan atau di lembah kematian.
"Masih banyak inovator perguruan tinggi mati di tengah jalan ini kita sebut sebagai 'lembah kematian'.
Maka ke depannya, kita harus melakukan perubahan yang mengarahkan hasil penelitian menjadi produk yang memiliki nilai bisnis atau usaha," cetusnya.
Sebab itu, ia berharap mahasiswa maupun dosen harus melakukan penelitian yang berorientasi pada kebutuhan.
Pola pikir harus diubah menjadi inovasi yang mampu menyelesaikan persoalan di masyarakat dengan melibatkan sumber daya alam sendiri maupun sumber daya alam dari luar.
Baca juga: Kopi Abah Gelar Pelatihan Barista Gratis bagi Anak Muda
Namun, Jumain juga memaklumi bahwa keahlian kalangan mahasiswa dan dosen yang dipunyai memang belum tentu semuanya mengarahkan mereka memiliki jiwa entrepreneur.
Dalam kesempatan sama, Direktur Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Retno Sumekar, menyatakan hal senada. Selama empat tahun terakhir, terdapat 558 CPPBT dari perguruan tinggi atau CPPBT-PT, yang berasal dari seluruh wilayah Indonesia.
Namun, dari total 558 CPPBT tersebut yang naik kelas menjadi Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi (PPBT) hanya 59 CPPBT atau 10,57% saja.
Sehingga dengan rendahnya calon startup perguruan tinggi itu menjadi PPBT pada tahun ini Kemenristekdikti menggelar kegiatan pelatihan atau CPPBT Boot Camp 2019, yang bertujuan mengembangkan kemampuan calon startup untuk dapat naik kelas ke tahap lanjut.
Dia mengutarakan, dari 130 proposal terpilih, mahasiswa dan dosen terbanyak meneliti di bidang pangan, informasi teknologi, kesehatan, energi transportasi dan material sumber daya alam.
Kegiatan Boot Camp 2019 ini meliputi workshop, seminar, dan inspirational talk dari para calon startup yang sudah naik kelas ke dalam PPBT tersebut serta para entrepreneur sukses lainnya.
"Pelatihan ini, kami berikan agar investor bisa mengubah pola pikir tidak hanya melihat hasil riset atau penelitian mereka namun dari hilir untuk dapat dikomersialkan," pungkasnya. (OL-1)
Dari 120 startup yang mendaftar dari 17 negara, AJARI sukses menonjolkan inovasinya dalam pemanfaatan AI untuk bidang pendidikan.
GRAB resmi meluncurkan program akselerator Grab Ventures Velocity (GVV) ke-8 yang didukung oleh Superbank dan Genesis Alternative Ventures.
Empat penggerak ekosistem startup terkemuka Asia Pasifik yakni, KUMPUL (Indonesia), TechShake (Filipina), Techsauce (Thailand), dan InnoLab Asia (Vietnam).
SETELAH membuka cloud region di Indonesia, Google Cloud mengklaim sejak lima tahun belakang telah memberikan kontribusi ekonomi senilai Rp900 triliun.
TiDB dikenal sebagai database SQL terdistribusi yang fleksibel dan open-source.
Penting adanya ruang bagi startup lokal untuk memperluas jejaring internasional.
SANDINATION berkolaborasi dengan Yayasan Indonesia Setara (YIS) kembali menghadirkan program SI IKLAS (Sahabat Sandi Naik Kelas) Rocket 5.0.
Tujuan utama akademi ini adalah mencetak talenta-talenta muda yang siap bersaing di berbagai bidang, baik di dunia profesional, industri kreatif, maupun wirausaha.
Di tengah perubahan lanskap kewirausahaan global, pelaku wirausaha kini dihadapkan pada tantangan membangun bisnis yang tangguh dan berkelanjutan.
PJI Company of the Year Competition menjadi panggung bagi 12 perusahaan siswa SMA dan SMK terbaik di Indonesia untuk menampilkan inovasi bisnis berbasis keberlanjutan.
Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 siswa dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia.
Pekan Nasional Mengajar diselenggarakan di 58 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di berbagai wilayah Indonesia, melibatkan sedikitnya 1.740 siswa untuk menumbuhkan semangat wirausaha
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved