Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

UN Berbasis Komputer Tekan Kecurangan

Agus Utantoro
26/3/2019 09:30
UN Berbasis Komputer Tekan Kecurangan
UJIAN NASIONAL: Sejumlah siswa mengerjakan soal pada ujian nasional berbasis komputer (UNBK) sekolah menengah atas kejuruan (SMK) di ruang komputer gedung SMK Negeri 7 Palembang, Sumatra Selatan, kemarin. Tercatat peserta ujian nasional di Provinsi Sumatra(ANTARA /FENY SELLY)

PELAKSANAAN ujian nasional berbasis komputer (UNBK) dinilai telah berhasil menghilangkan hingga 99% kecurangan. Karenanya, UN saat ini, yang sebagian besar dilaksanakan dengan metode UNBK, memiliki tingkat kepercayaan yang tinggi.

 

"Dengan UNBK ini, soal satu dengan yang lain tidak sama, dan hampir empat tahun penyelenggaraan UNBK menghilangkan 99% kecurangan," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy saat meninjau pelaksanaan UNBK tingkat SMK di Yogyakarta, kemarin.

Menurut dia, dulu sebelum ada UNBK, kecurangan dalam pelaksanaan UN terjadi secara sistemis dan terstruktur. Namun, masalah tersebut sudah bisa diatasi dengan UNBK. Pelaksanaan UNBK, lanjut Mendikbud Muhadjir, juga meningkatkan kepercayaan diri siswa karena hasilnya diakui publik maupun lembaga terkait.

"Karena UN dijamin kejujurannya. Kita memang fokus pada kejujuran dulu, baru sekarang secara bertahap membenahi aspek kualitasnya," imbuh Mendikbud Muhadjir.

Terkait dengan UNBK itu, Wakil Gubernur Sumatra Utara Musa Rajekshah berpesan agar para siswa betul-betul cermat dalam mengerjakan soal.

"Hasil dari UN ini menjadi penentu hasil (pemetaan mutu pendidikan) di Sumut. Tidak ada lagi peran guru di sini karena ini terpusat di server kementerian (Kemendikbud), bahkan tidak ada lagi peran sekolah maupun dinas provinsi," ujarnya saat meninjau pelaksanaan UNBK di SMKN 10 Medan, kemarin.

Sekitar 1,5 juta murid SMK mengikuti UN mulai kemarin. UN tingkat SMK berlangsung hingga Kamis (28/3), mencakup mata pelajaran bahasa Indonesia, matematika, bahasa Inggris, dan teori kejuruan. Hingga 99,5% UN SMK dilakukan dengan komputer (UNBK), sisanya memakai kertas dan pensil (ujian nasional berbasis kertas dan pensil/UNKP).

Baca Juga : Mendikbud Klaim UNBK Hilangkan 99% Kecurangan

Secara umum, UN kemarin berjalan lancar meski di sejumlah sekolah yang melaksanakan UNBK sempat terjadi kesulitan mengakses materi soal di 10 menitan awal. Kendala itu terjadi karena banyaknya peserta UNBK yang mengakses server soal UN secara bersamaan sehingga terjadi fenomena bottle neck. Namun, siswa tidak dirugikan karena mendapat penggantian waktu.

Soal terlalu panjang

Terkait dengan materi pelajaran bahasa Indonesia yang diujikan kemarin, sejumlah murid mengeluhkan soal-soal yang menurut mereka terlalu panjang.

"Saya kesulitan memecahkan pertanyaan soal peribahasa dan soal-soal yang terlalu panjang," kata Ripah, siswa SMK Negeri I Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Siswa SMK Negeri 7 Medan, Assyfa Humairah, juga mengatakan hal senada. "Pertanyaannya banyak yang terlalu panjang. Jadi pening ngerjainnya," ujar dia.

Siswa lain dari sekolah yang sama, Fanny Ramadhany, juga mengeluhkan hal yang sama. "Karena soal terlalu panjang, saya jadi capek membacanya." (Tim/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya