Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis peringatan dini gelombang tinggi untuk empat hari ke depan, mulai Senin (11/3) hingga Kamis (14/3).
Berdasarkan keterangan resmi BMKG, adanya pola tekanan rendah 1009 hPa di Samudera Hindia selatan Jawa Timur dan 1007 hPa di Laut Banda bagian selatan serta sirkulasi Edy di perairan barat daya Aceh menyebabkan kecepatan angin di utara Indonesia berkisar antara 4-20 knot. Sementara, di selatan wilayah Indonesia umumnya dari arah barat daya–barat laut memiliki kecepatan angin berkisar antara 4-35 knot.
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan Samudera Pasifik utara Papua mencapai 30–35 knot . Kondisi ini mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang di sekitar wilayah tersebut," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Pers dan Media BMKG Akhmad Taufan Maulana melalui siaran pers, Senin (11/3).
BMKG mencatat potensi gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25-2,50 meter terjadi di beberapa tempat, seperti di perairan utara Sabang, perairan Sabang–Banda Aceh, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue hingga Kepulauan Mentawai, perairan Bengkulu, Samudera Hindia barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai, Selat Alas bagian selatan, perairan selatan Pulau Sumbawa hingga Sumba. Kemudian terjadi juga di perairan selatan Pulau Rotte, perairan Kepulauan Sangihe – Kepulauan Talaud, Laut Maluku, perairan utara Kepulauan Sula, perairan timur Bitung, perairan Kepulauan Halmahera, Laut Halmahera, Laut Seram bagian barat, perairan Fak - Fak dan Kaimana, perairan Kepulauan Kai-Aru, Laut Banda, perairan Kepulauan Babar dan Tanimbar, dan perairan Amampere–Agats, Samudera Pasifik utara Halmahera.
Baca juga: BMKG Cilacap Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi
Sementara itu, terlihat juga potensi gelombang tinggi 2,50–4,0 m di beberapa wilayah seperti perairan Enggano hingga barat Lampung, Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, perairan selatan Jawa hingga Lombok, Selat Bali–Lombok–Alas bagian selatan. Juga di Samudera Hindia selatan Jawa hingga Lombok, perairan utara Papua Barat hingga Papua, dan Samudera Pasifik utara Papua Barat hingga Papua.
"Nelayan dan masyarakat yang beraktivitas dengan moda transportasi laut diimbau berhati-hati," ucapnya.
Beberapa risiko gelombang tinggi dapat memengaruhi perahu nelayan dengan kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m, kapal tongkang dengan kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m, kapal ferry dengan kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m, serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar dengan kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4,0 m.
Selain itu, BMKG juga mengimbau kepada masyarakat yang berdomisili atau beraktivitas di sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi, untuk selalu siaga dan berhati-hati.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved