Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
INDEKS kualitas udara di lima provinsi sepanjang 2018 rendah akibat tercemar polutan. Kelima provinsi itu ialah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Percemaran terutama terjadi di wilayah perkotaan akibat transportasi. Bahkan, Jakarta berada di posisi paling akhir dengan skor indeks kualitas udara (IKU) 66,57.
Berdasarkan data Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), sepanjang satu tahun penuh pada 2018, hanya 34 hari Ibu Kota memiliki kualitas udara kategori baik. Selama 122 hari kualitas udara dalam kondisi sedang dan 196 hari udara berada dalam kategori tidak sehat.
Direktur Pengendalian Pencemaran Udara KLHK Dasrul Chaniago menyatakan sumber pencemaran dari sektor transportasi mencapai 70% hingga 80%. Oleh karena itu, peningkatan kualitas udara di perkotaan memerlukan upaya lebih besar dari berbagai pihak.
Baca juga: Pencemaran Udara Perkotaan Perlu Diwaspadai
Menurutnya, peran pemerintah daerah (pemda) dalam berinovasi dan keberanian mengambil kebijakan untuk meningkatkan kualitas udara amat dibutuhkan. "Ini memang butuh keberanian dan inovasi daerah. Transportasi massal harus ditingkatkan, trotoar perlu diperbanyak, dan juga hutan/taman kota perlu diperluas," kata Dasrul di sela Rapat Kerja Teknis Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan di Jakarta, kemarin.
Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK MR Karliansyah mengatakan, sejumlah kebijakan daerah untuk meningkatkan kualitas udara memang membantu. Misalnya, adanya hari bebas kendaraan yang digelar di berbagai daerah.
Di Jakarta contohnya, ada pula pembatasan kendaraan dengan sistem ganjil-genap. Namun, langkah itu perlu didukung lagi dengan dorongan agar masyarakat menggunakan transportasi massal. "Pencemaran udara di daerah perkotaan perlu diwaspadai. Ini utamanya karena masalah polusi dari transportasi," ujarnya. (Dhk/H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved