Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Rendahnya Minat Baca Berkaitan dengan Meningkatnya Konten Negatif

Antara
27/2/2019 18:55
Rendahnya Minat Baca Berkaitan dengan Meningkatnya Konten Negatif
(Ist)

WAKIL Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syafruddin berpendapat rendahnya minat baca di kalangan masyarakat berhubungan dengan meningkatnya penyebaran konten negatif seperti ujaran kebencian, hoaks, isu radikalisme, dan intoleransi.

Hal itu dikatakan mantan Wakapolri saat membuka Islamic Book Fair yang ke-18 2019/1440 Hijriah bertema 'Literasi Islam untuk Kejayaan Bangsa', di Jakarta, Rabu (27/2). Dalam keterangannya, Komjen Polisi itu mengatakan, konten negatif yang disebarkan tanpa disaring akibat dangkalnya pemikiran dan pemahaman mengenai informasi yang berkembang di kalangan masyarakat.

Melalui literasi, pemahaman masyarakat mengenai informasi yang berkembang, khususnya mengenai dunia Islam dapat diperkuat sehingga informasi negatif dapat dicegah peredarannya, bahkan masyarakat bisa meluruskan karena memiliki pemahaman yang benar terhadap informasi tersebut.

Menurut dia, sejak wal sejarah kelahiran Islam telah memberikan penghargaan yang begitu besar kepada ilmu pengetahuan, yaitu pemikiran secara ilmiah yang merujuk kepada Quran dan hadis. Alquran tidak akan pernah musnah atau hilang hingga generasi terakhir nantinya dan akan melahirkan karya-karya besar. Ilmuwan Islam yang mempunyai andil yang besar di antaranya, Imam Ha nafi, Imam Maliki, Imam Syafi'i, dan Imam Ahmad bin Hanbal.


Baca juga: Ketua DPR Dukung Berkembangnya Batik Kebumen


Budaya membaca sebagai kegiatan yang mulia dapat kita lihat dari sejarah pertemuan Nabi Muhammad SAW dengan malaikat Jibril ketika Rasulullah mendapat perintah untuk membaca surah Al-Alaq atau Iqra. Sejarah inilah yang kemudian menunjukkan bahwa Allah SWT memuliakan atau menjunjung tinggi martabat manusia melalui proses membaca.

Hanya dengan membaca kita dapat menguasai ilmu-ilmu pengetahuan dan informasi karena manusia terlahir tidak mengetahui apa-apa.
"Melalui buku kita dapat bangkit dan mengelola perbedaan yang di dalamnya terdapat proses pembelajaran baru untuk mengubah masa depan namun esensinya adalah kreativitas dalam berkarya," ujarnya.

Syafruddin juga mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan lah yang membawa kejayaan Islam, membentang dari jazirah Arab sampai ke Eropa di belahan barat, dari jazirah Arab sampai Asia di belahan timur, atau dari jazirah Arab sampai ke Afrika di belahan Selatan. Bahkan, jejak kejayaan Islam terlihat sampai ke negara-negara balkan di belahan utara, yang menandakan bahwa ilmu pengetahuan yang dimiliki umat Islam pada masa itu sudah maju dan berkembang pesat.

Selaku Wakil Ketua Umum DMI, ia pun telah menginstruksikan kepada pemuda dan remaja masjid sebagai generasi penerus untuk menggalakkan program peningkatan minat baca, menjadikan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah namun juga pusat pengembangan ilmu pengetahuan Islam dan pusat kajian keislaman. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya