Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
UPAYA pemerintah dalam menanggulangi serta menurunkan angka kebarakaran hutan dan lahan (karhutla) menunjukkan hasil signifikan dalam kurun tiga tahun terakhir. Hasil dari upaya tersebut juga mendapat apresiasi dari negara-negara sahabat. “Sejak 2016 tidak ada bencana asap di dalam negeri dan luar negeri. Tidak ada situasi darurat bencana akibat karhutla. Sebelum 2016, setiap tahun terjadi bencana asap di dalam negeri dan di lintas batas negara,” jelas Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Raffles B Panjaitan, kemarin. Ia mengemukakan hal itu terkait isu karhutla yang menjadi salah satu topik pembicaraan dalam debat calon presiden, Minggu (17/2) malam. Pernyataan calon presiden petahana, Joko Widodo, yang menyebut tidak ada lagi karhutla sepanjang tiga tahun terakhir menuai pro dan kontra.
Raffles menuturkan, pada 2015 jumlah lahan dan hutan yang terbakar mencapai 2,6 juta hektare. Setahun kemudian, jumlah itu menurun jadi sekitar 438 ribu hektare dan 124 ribu hektare. “Jadi turun sekitar 83%. Karhutla ada, tapi skalanya lebih kecil. Setiap ada kebakaran dapat ditangani secara cepat. Aksi pemerintah dalam menangani karhutla sudah optimal dan hasilnya sudah dirasakan. Jadi, kalimat tidak ada lagi kebakaran hutan itu maksudnya tidak ada lagi bencana asap,” ujarnya. Dia menambahkan, pemerintah secara serius mencegah dan menanggulangi karhutla karena dampak bencana yang ditimbulkan sangat luas dan merugikan, mulai dari dampak kesehatan, ekonomi, hingga mengganggu hubungan antarnegara.
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebutkan karhutla 2015 telah mengakibatkan 24 orang meninggal, lebih dari 600 ribu jiwa menderita infeksi saluran pernapasan atas, dan sebanyak 60 juta jiwa terpapar asap. Seluas 2,6 juta hektare hutan dan lahan terbakar telah mengakibatkan kerugian sebesar Rp221 triliun. (Sru/H-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved