Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
UNTUK mengurangi defisit pasokan listrik nasional, pengembangan teknologi energi baru terbarukan dan konservasi energi (ETKE) bisa jadi alternatif.
Data kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) hingga April 2016, terdapat lima wilayah yang mengalami defisit cadangan listrik. Palu, Sulawesi Tengah menjadi wilayah dengan defisit cadangan terbesar yaitu 23,37%. Selain di Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung pun mengalami defisit cadangan listrik sebesar 6,70%.
Menurut Corporate Secretary PT Aldebaran Rekayasa Cipta (Baran Energy) Dihar Dakir, kondisi tersebut bisa diatasi salah satunya dengan penggunaan penyimpan tenaga (power storage) yang memanfaatkan energi panas matahari.
"Saat ini kami telah kembangkan power storage yang bisa memenuhi kebutuhan pasokan listrik. Tidak hanya untuk skala kecil seperti rumah, kantor, industri kecil saja, juga untuk skala yang besar seperti kawasan industri, perumahan, pabrik maupun pertambangan," jelas Dihar di kawasan BSD Tangerang, Selasa (29/1).
Baca juga: COP 24: Pemerintah Dorong Pengembangan Energi Terbarukan
Melalui penggunaan teknologi terbarukan itu, diharapkan bisa membantu pemerintah dalam memenuhi pasokan listrik, terutama untuk daerah-daerah yang masih mengalami defisit.
Sekarang, sistem kelistrikan Jawa-Bali dengan kapasitas daya besar pun tetap masih menanggung beban berat, terutama defisit listrik pada waktu pemakaian sibuk antara pukul 06.00-24.00.
Di tempat yang sama, Chief Technology Officer (CTO) Baran Energy Triharsa Adicahya mengatakan produksi power storage masih terkendala source batere yang masih impor, karena belum tersedia di dalam negeri.
"Tahun ini kami targetkan 20 ribu unit power wall untuk bisa memenuhi permintaan pasar yang sebagian besar masih datang dari luar Jakarta, dengan garansi 10 tahun untuk semua produk," ujar Adi.
Saat ini Baran Energy mengembangkan produk berupa Baran PowerWall berkapasitas 8800 Watt-hour (Wh) yang yang bisa digunakan untuk rumah, kantor maupun industri kecil yang memiliki daya 1300 W hingga 10.000 W.
Selain itu, ada juga Baran PowerPack yang memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 126 Kilowatt-hours (kWh). Perangkat ini bisa digunakan untuk rumah yang berukuran besar yang menggunakan daya sekitar 10 kW – 60 kW dan industri skala menengah.
Sementara perangkat yang paling besar adalah Baran PowerCube dengan kapasitas penyimpanan 1,2 Megawatt hours (MWh) yang bisa digunakan untuk kawasan industri, pabrik, dan perkebunan, real estate, dan pertambangan.
Harga yang ditawarkan untuk Baran PowerWall adalah Rp110 - Rp210 juta, tergantung paket yang digunakan, untuk rumah yang memiliki daya minimal 1300 W. Sementara untuk pemakaian PowerPack dan PowerCube, harus dilakukan audit terlebih dahulu, terkait seberapa besar kebutuhan listriknya.
Menurut Dihar, awalnya pihaknya menargetkan pemakaian terbanyak adalah skala rumah tangga, namun sekarang peminat dari sektor industri ternyata cukup tinggi, karena dianggap menguntungkan.
“Contohnya, salah satu klien kami di daerah Jawah Tengah yang memiliki pabrik minuman dengan daya terpasang 222 KWh, setiap bulannya dia harus membayar tagihan listrik sekitar Rp20 juta/bulan. Selama 10 tahun dia harus membayar tagihan listrik Rp2,4 miliar. Namun, jika memakai BaranPower, dia hanya mengeluarkan dana Rp2 miliar. Berarti, ada untung sekiar Rp400 juta. Jika semakin besar jumlah tagihan listrik, maka semakin besar juga margin keuntungan," ungkap Dihar. (OL-7)
Instalasi panel surya merupakan lanjutan dari proyek serupa di kantor pusat Mowilex di Jakarta pada 2022 lalu.
PRESIDEN Prabowo Subianto meresmikan sebanyak 55 pembangkit listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) yang tersebar di 15 provinsi, termasuk milik Medco.
Pabrik Ajinomoto di Mojokerto dan Karawang juga memperkuat penggunaan energi terbarukan melalui kerja sama dengan PT PLN (Persero) dengan memanfaatkan Renewable Energy Certificate (REC).
PLTS diprediksi memberikan peluang lapangan kerja bagi lebih 350.000 pekerja, paling tinggi di antara sektor EBT lainnya.
Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 dinilai berpotensi menghambat momentum Indonesia dalam merealisasikan transisi energi.
Penelitian dan pilot project perlu digencarkan untuk menyesuaikan algoritma machine learning dengan kondisi geologi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved