Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Dorong Produksi Kayu Hutan Alam, KLHK Intensifkan Silin

Dhika Kusuma Winata
22/1/2019 13:27
Dorong Produksi Kayu Hutan Alam, KLHK Intensifkan Silin
(Menteri LHK Siti Nurbaya -- MI/ROMMY PUJIANTO)

KEMENTERIAN Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencanangkan kebangkitan produksi kayu hutan alam melalui sistem Silvikultur Intensif (Silin). Melalui Silin, pemanfaatan kayu hutan alam ditargetkan meningkat hingga empat kali lipat dari kondisi sekarang.

"Kita targetkan produktivitas kayu hutan alam 120 meter kubik per hektare dapat terealisasi dari yang selama ini hanya menghasilkan 30 meter kubik kayu per hektare," kata Menteri LHK Siti Nurbaya di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Selasa (22/1).

Sistem Silin merupakan teknik silvikultur yang memadukan unsur pemulihan pohon, manipulasi lingkungan, dan pengelolaan hama pada kegiatan pengelolaan hutan. Silin, yang diterapkan pada hutan alam sekunder, dilakukan melalui penanaman dengan penyuburan (enrichment planting) berbasis spesies pohon unggul.

Silin diterapkan pada kegiatan penanaman jalur maupun rumpang. Untuk melakukan Silin, diperlukan sekitar 10%-25% dari luasan areal efektif pengusahaan pemegang Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Hutan Alam (IUPHHK-HA).

Baca juga: KLHK Luncurkan Edisi Bahasa Indonesia Buku Status Kehutanan Indonesia 2018

"Peningkatan volume kayu menjadi 4 kali lipat merupakan suatu terobosan yang menjadi harapan pengusahaan hutan alam. Diperkirakan pada tahun-tahun mendatang kebutuhan kayu dunia akan meningkat 3 sampai 4 kali lipat. Karena itu kita perlu menjamin ketersediaan pasokan kayu melalui peningkatan produktivitas kayu hutan alam," jelas Menteri Siti.

Dikatakannya, teknik Silin, saat ini, telah diterapkan pada jenis-jenis meranti. Ke depan, diharapkan dapat diterapkan terhadap jenis-jenis kayu lain yang termasuk kayu mewah.

Selain itu, Menteri Siti berpesan agar penanaman teknik Silin dijaga kualitasnya. Persemaian yang dibuat harus baik, bibit-bibit yang digunakan harus terjamim kualitasnya dan memiliki masa hidup tinggi.

"Peningkatan produktivitas hutan alam produksi hanya akan tercapai apabila pohon yang ditanam mampu hidup dan tumbuh dengan baik. Dengan penggunaan metode Silin ini, diharapkan kejayaan pengusahaan hutan alam yang sempat menempati posisi kedua setelah minyak bumi sekitar tahun 1970-1990 dapat direalisasikan," tukas Siti. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya