Jonan Nikmati Kopi di Festival Kopi Media Indonesia

Cahya Mulyana
22/1/2019 13:08
Jonan Nikmati Kopi di Festival Kopi Media Indonesia
(MI/Cahya Mulyana)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menikmati kopi yang disajikan dalam acara Festival Kopi Nusantara. Sebagai pecandu kopi, Jonan berharap industri kopi nasional bisa lebih bergairah lagi dan ke depan bisa menjadi komoditas ekspor prioritas.

"Pertama, saya ucapkan selamat atas penyelenggaraan festival ini. Saya senang dengan acara seperti ini karena saya merupakan pecandu kopi. Setiap hari, saya bisa menikmati hasil bumi nusantara ini 3 sampai 4 cangkir," terang Jonan saat membuka Festival Kopi Nusantara yang digelar mulai 22 sampai 25 Januari dalam rangkaian perayaan hari ulang tahun Media Indonesia, di halaman kantor Media Indoensia, Jakarta. Selasa (22/1)

Menurut dia, kopi memiliki cita rasa yang khas tergantung asal produk pertanian itu dihasilkan. Setiap daerah memiliki sentra pertanian kopi sehingga menjadi daya tarik bagi pecinta kopi nasional dan menjadi modal untuk dijual ke luar negeri.

Jonan menjelaskan kecintaanya terhadap kopi telah lama tertanam sehingga merasa wajib mencicipi kopi setiap pagi dan di sela menjalankan aktivitas. Rata-rata dirinya bisa menghabiskan 3 sampai 4 cangkir kopi setiap hari.

Baca juga: Menteri Jonan Beri Kuliah Umum di HUT ke-49 Media Indonesia

"Berkat ngopi sebanyak itu, rambut putih saya tidak terlalu banyak dan bisa dilihat saya juga belum perlu bantuan kacamata," ungkapnya.

Ia berharap festival semacam ini bisa menjamur dan kopi terus tumbuh menjadi komoditas ekspor utama dan mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Festival semacam ini sangat luar biasa karena menyajikan banyak rasa, model dan cara penyajian. Saya harap bisnis kopi terus menggeliat dan kopi menjadi kooditas ekspor yang lebih baik ke depan supaya meberikan kesejahteraan lebih bagi para petaninya," pungkasnya.

Media Indonesia memperingat hari jadi ke-49 dengan menggelar Festival Kopi Nusantara.

Ketua Panitia HUT ke 49 Media Indonesia Rio Okto Waas mengatakan festival kopi ini selain menyajikan sejumlah jenis kopi juga akan menggelar kompetisi penyajiannya.

"Di hari kedua ada kompetisi manual brew. Di situ nanti dilihat kualitas baristanya," katanya.

Menurutnya, dalam metode manual brew atau seduh kopi manual, sang penyaji kopi atau barista tidak menggunakan alat berbasis mesin yang serba otomatis. Mereka hanya bisa mengeksplorasi rasa kopi lewat penuangan air panas.

Dalam manual brew, dikenal banyak cara seduh. Hal tersebut untuk menakar tingkat keasaman, ketebalan rasa, dan unsur lain dalam kopi. Praktis menjadi barista seduh manual memang butuh keahlian dan hal tersebut yang dikompetisikan.

Rio lebih lanjut membeberkan bahwa ada 30 tenant penjual kopi yang siap bersaing dalam kompetisi. Bagi masyarakat yang ingin hadir, MI tidak memungut biaya untuk masuk dan semua bebas menikmati kopi asli anak negeri.

Bicara soal kopi, Rio melihat Indonesia merupakan negara peringkat keempat penghasil kopi di dunia. Dan festival kopi nasional MI bertujuan untuk terus mendukung citra baik tersebut.

"Artinya start yang kita lakukan sudah baik, yang perlu kita lakukan adalah terus untuk mempromosikan kopi indonesia. Syukur-syukur kita bisa peringkat dua, tiga, atau terbaik di dunia," tutupnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya