Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Yayasan Sukma Bangsa Hadir untuk Keberlangsungan Pendidikan di Pandeglang

Ferdian Ananda Majni
30/12/2018 21:05
Yayasan Sukma Bangsa Hadir untuk Keberlangsungan Pendidikan di Pandeglang
(MI/Eva Pardiana )

RELAWAN Dompet Kemanusiaan Media Group Yayasan Sukma Bangsa, Mahyuddin mengatakan, pihaknya hadir di wilayah Kabupaten Pandeglang guna memberikan jaminan keberlangsungan pendidikan bagi siswa korban tsunami Selat Sunda. Pasalnya, pendampingan dan pendekatan metode trauma healing juga diprioritaskan kepada para guru.

"Hari ini kita melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan Yayasan Mathla'ul Anwar di lima wilayah yang menjadi pusat kegiatan kita nanti," kata Mahyuddin, Minggu (30/12), di Desa Sumberjaya, Kecamatan Sumur, Pandeglang, Banten.

Dia menjelaskan, para relawan Yayasan Mathla'ul Anwar telah melakukan pemetaan tanggap darurat kebutuhan fisik di sejumlah wilayah. Oleh karena itu, pihaknya akan melanjutkan pendataan secara spesifik terhadap siswa dan guru.

"Kita akan mendata siswa mulai dari level TK/PAUD sampai SLTA yang ada di wilayah pengungsian. Jadi kita fokus terhadap siswa dan guru yang mengungsi," jelasnya.

Selanjutnya, pada 14 Januari 2019 mendatang, pihaknya akan menggelar pelatihan terhadap guru-guru yang telah terdata di pengungsian.

"Tanggal 7 kan sudah mulai sekolah, jadi kita butuh data tentang siswa dan guru yang terdampak serta bisa kita kelola dalam sekolah darurat nantinya," terangnya.

Oleh karena itu, sebelum sekolah darurat dioperasikan. Katanya, para guru akan diberikan pelatihan terkait pengelolaan sekolah darurat tersebut.

"Dengan kondisi sekolah darurat, kondisi psikologis anak-anak yang lagi trauma, tentunya itu diperlukan pendamping khusus dalam melakukan proses belajar mengajar," jelasnya.

Berdasarkan konsep dokumen education for all, kata Mahyuddin, setidaknya ada tiga tahap yang harus dilakukan di antaranya tahap trauma healing, tahap recalling (pengulangan), dan tahap recovery (pemulihan) masing-masing selama 2 sampai 3 bulan.

"Trauma healing yang kita lakukan melalui aktivitas, kalau siswa melalui aktivitas belajar yang terstruktur. Kemudian recalling mengajarkan guru bagaimana mengindentifikasi minat dan bakat siswa, dan recovery (pemulihan) agar siswa bisa kembali ke sekolah normal," terangnya.

Mahyuddin memastikan, prinsip terkelolaan yang akan diterapkan Yayasan Sukma Bangsa terhadap sisa dan guru yang berdampak tsunami di pengungsian.

"Ukuran keterkelolaan, pertama SDM ada. Nantinya setelah ada data akan kita lihat berapa guru yang tertarik mengikuti program ini. Jadi semakin banyak guru yang terlibat semakin banyak siswa yang bisa dikelola," pungkasnya.

Sejauh ini, Yayasan Sukma Bangsa bersama Yayasan Mathla'ul Anwar menjangkau tiga kecamatan di Pandeglang dengan 5 titik pengungsian, yakni Kecamatan Sumur, Kecamatan Menes, Kecamatan Labuan (Desa Teluk dan Desa Carita). (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya