Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
METRO TV menggelar acara syukuran perayaan ulang tahun ke-18 pada Selasa (4/12). Acara itu digelar di Grand Lobby Metro TV dan dihadiri oleh Chairman Media Grup Surya Paloh, Direktur Utama Metro TV Suryo Pratomo, Direktur Sales Marketing Metro TV Lestari Luhur, Pimpinan Redaksi Metro TV Don Bosco Selamun dan perwakilan Dewan Redaksi Media Grup Djadjat Sudrajat.
Menjejakan usia ke-18 Metro TV tetap bertahan di tengah persaingan media sebagai pionir stasiun TV berita. Surya Paloh mengatakan pada era digitalisasi seperti saat ini, kompetisi semakin berat. Namun, Surya menyakini Metro TV dapat menjawab tantangan itu dengan adanya kolaborasi di dalam dan berkompetisi di luar.
"Semua yang ada di sini bersama-sama memahami bahwa kita telah berproses sebagai stasiun TV dalam perjalanan selama 18 tahun. Saya ingin bertanya apakah kondisinya lebih siap dibandingkan 18 tahun lalu? Saya yakin kita lebih baik, kita lebih baik jauh lebih hebat dalam seluruh aspek pendekatan kualitatif. Tapi jangan merasa berpuas diri ataupun merasa penuh kekurangan," ujar Surya.
Kunci dalam menjawab tantangan tersebut, menurut Surya ialah generasi muda yang kreatif yang dimiliki oleh Metro TV. Mereka merupakan tulang punggung dan pemegang tongkat estafet. Namun, yang tidak kalah penting ditekankan Surya, ialah visi dan misi yang diusung oleh Metro TV.
"Dengan dasar filosofi yang ada Metro harus mampu bangkit dan mempertahankan eksistensinya. Jatuh dan bangun konsekuensi yang dihadapi sebuah industri," imbuhnya.
Surya menuturkan bahwa bangsa Indonesia juga menjadi bagian dari globalisasi. Perubahan dan perkembangan teknologi tidak bisa dibendung. Suka atau tidak suka, ujar Surya, Indonesia telah menjadi bagian dari globalisasi tetapi kemajuan teknologi tidak boleh menghilangkan jati diri bangsa.
Metro TV, ujarnya, berbeda dengan stasiun TV lainnya. Metro TV, punya misi besar yang harus dipahami semua karyawan dan keluarga besar, bahwa stasiun TV berlambang elang itu harus memainkan peran merawat keberagaman bangsa Indonesia dan menjadi stasiun TV yang dapat mengedukasi masyarakat akan pentingnya persatuan, kesatuan dan keutuhan NKRI.
"Kita tidak hanya menjalankan pekerjaan demi sesuap nasi. Itu hal lumrah. Bekerja secara profesional kemudian mendapatkan penghargaan adalah hal lumrah. Ada ruang yang terisi dalam komitmen diri yakni idealisme. Suatu misi besar membangun masa depan sebagai bangsa pemenang. Ini yang membedakan kita sebagai stasiun TV berita pertama di Indonesia," terang Surya.
Surya berharap Metro TV dapat menjadi stasiun TV yang terus membangun kecerdasan masyarakat, menumbuhkan cinta pada Indonesia. Bukan stasiun TV yang terjebak pada provokasi dan menjadi pemecah belah bangsa. Oleh karena itu, tegas Surya, keberpihakan harus ditunjukan oleh Metro TV yakni berpihak pada bangsa dan negara Indonesia.
"Metro TV harus menjadi ujung tombak utama kaum nasionalis. Bagi siapapun yang tidak sepakat pada idealisme itu, bukan di sini tempatnya," tukas Surya.
Di tempat yang sama, Suryo Pratomo mengatakan perayaan ulang tahun Metro TV tahun ini agak berbeda. Metro TV tidak menyelenggarakan selebrasi namun membuat acara diskusi dan kegiatan sosial. Salah satu temanya mengenai wajah Indonesia 2019.
"Berbicara politik era milenial seperti sekarang, tantangan yang dihadapi stasiun TV di era digital, peran Corporate Social Resposibility (CSR), pariwisata dan sport," terang Suryo.
Presiden Joko Widodo juga menyempatkan diri hadir saat perayaan ulang tahun ke-18 Metro TV pada Senin 26 November lalu. Presiden hadir memberikan sambutan sekaligus berbincang santai dengan pegawai Media Grup dalam acara itu. Selain presiden, sejumlah menteri Kabinet Kerja juga hadir, yakni Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Kemudian, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal Eko Putro Sadjojo, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga. (OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved