Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Isi Piringku Modal Hidup Sehat

Indriyani Astuti indriyani
19/11/2018 04:00
Isi Piringku Modal Hidup Sehat
(Ist)

PEMERINTAH menggencarkan kampanye Isi Piringku sebagai pengganti konsep empat sehat lima sempurna yang selama ini dikenal masyarakat. Isi Piringku merupakan pedoman agar masyarakat paham pentingnya makan sehat dengan gizi seimbang.

"Kita harapkan seluruh masyarakat Indonesia tahu Isi Piringku demi terwujudnya bangsa Indonesia sehat, kuat, dan berdaya saing," kata Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dalam sosialisasi Isi Piringku yang dilakukan pada puncak perayaan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-54 di Parkir Timur Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin.

Menurut Menkes, pemahaman masyarakat mengenai nutrisi sangat penting sebab Indonesia tengah menghadapi beban ganda masalah gizi. Di satu sisi, Indonesia masih menghadapi masalah gizi kurang, stunting, dan kurus.

Namun, di sisi lain juga dihadapkan pada masalah obesitas dan berbagai penyakit tidak menular (PTM) berbahaya, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan stroke.

Ia mencontohkan, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar 2018, prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 40%. Itu menjadi beban tersendiri bagi negara sebab penderita hipertensi harus minum obat setiap hari. Selain itu, hipertensi juga menjadi faktor risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes.

"Salah satu penyebab rendahnya kualitas kesehatan seseorang karena kurang makan sayur dan buah. Ditambah kurangnya aktivitas fisik dan tidak rutin cek kesehatan. Data Riskesdas menunjukkan penduduk yang mengonsumsi sayur dan buah dalam jumlah cukup kurang dari 10%. Padahal, di Indonesia berbagai macam buah dan sayur yang bisa didapatkan dengan mudah," papar Menkes.

Agar mudah dipahami

Dirjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Kirana Pritasari, mengatakan konsep empat sehat lima sempurna sudah lama dikenal masyarakat, tapi konsep yang menekankan konsumsi susu sebagai penyempurna gizi itu sudah tidak relevan sebab untuk mendapatkan kecukupan gizi, masyarakat tidak harus minum susu. Susu 'hanya' bagian dari sumber protein.

Kirana menjelaskan, konsep Isi Piringku sebenarnya mendorong masyarakat untuk makan dengan gizi seimbang, tetapi konsep gizi seimbang sulit dimengerti sepenuhnya oleh masyarakat. "Karena itu disederhanakan menjadi Isi Piringku. Dengan digambar secara visual agar mudah dikenali anak-anak maupun orang dewasa," katanya.

Porsi dan jenis makanan yang ada dalam Isi Piringku juga disesuaikan dengan usia dan aktivitasnya. Sumber protein untuk bayi dan anak balita yang sedang dalam masa pertumbuhan harus lebih banyak. Adapun porsi karbohidrat untuk orang dewasa harus dikurangi.

Konsep Isi Piringku, lanjut Kirana, akan disosialisasikan ke posyandu-posyandu, sekolah-sekolah, juga ke kementerian lain yang terkait.

"Remaja sangat penting paham Isi Piringku karena anemia cukup tinggi di kalangan remaja putri karena kurang asupan sumber zat besi. Mereka calon ibu jangan sampai melahirkan bayi dengan berat rendah. Kita kampanyekan ini lewat kantin-kantin sekolah dan portal-portal media sosial." (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik