Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Unika Atmajaya kembali Gelar Frans Seda Award

Syarief Oebaidillah
28/10/2018 22:15
Unika Atmajaya kembali Gelar Frans Seda Award
(Ist)

AJANG Frans Seda Award (FSA) merupakan upaya komunitas Universitas Katolik Atmajaya dan Yayasan Atmajaya guna mempertahankan, menjaga, dan merawat semangat para pendiri Atmajaya.

Upaya itu di antaranya dengan memberikan penghargaan bagi mereka yang mempunyai visi dan semangat yang sama dengan cita-cita pendiri Atmajaya.

"Frans Seda Award (FSA) 2018 kembali diberikan pada insan muda Tanah Air yang mendedikasikan diri bagi mereka yang berkiprah pada bidang pendidikan dan kemanusiaan.

Penghargaan ini sebagai upaya kami melestarikan nilai nilai kehidupan Frans Seda sebagai negarawan sekaligus pendiri Unika Atmajaya," kata Rektor Universitas Katolik (Unika) Atmajaya, Dr A Prasetyantoko, dalam keterangannya, Minggu (28/10).

Menurut Prasetyantoko, program FSA dirintis Yayasan Atmajaya sejak 2012 yang diharapkan dapat menginspirasi semakin banyak warga bangsa dapat melaksanakan karya nyata dengan mendedikasikan diri 'untuk Tuhan dan Tanah Air' sebagaimana layaknya semangat dan cita-cita Frans Seda.

FSA diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan tahun ini memasuki kegiatan yang keempat kalinya.

FSA pertama kali dilaksanakan pada 2012, sementara pembentukan panitia dilakukan sejak 2011. Tahun ini, para nomine FSA 2018 berasal dari sembilan provinsi dan 10 kota.

Ada FSA 2018 dibagi menjadi dua kategori yaitu pertama untuk bidang pendidikan diperuntukan bagi mereka yang memiliki, menghayati dan melakukan dengan sungguh-sungguh komitmen nilai pencerdasan kehidupan bangsa khususnya bidang pendidikan.

Kedua, bidang kemanusiaan diperuntukkan bagi mereka yang memiliki, menghayati, dan melakukan dengan sungguh-sungguh komitmen nilai nasionalisme kebangsaan Pancasila, multikulturalisme, dan pembela nlai kemanusiaan.

Menurut Prasetyantoko, kedua pemuda penerima anugerah FSA 2018 dari Yayasan Atmajaya ialah Brigadir Polisi Muhamad Saleh dari Bombana, Sulawesi Tenggara, pendiri sekolah swasta Anak Soleh, dan Edi Syahputra, dari Langkat, Sumatra Utara, pendiri Sanggar Tratama.

Penilaian diberikan oleh Wakil Ketua Dewan Juri Masduki Badlowi yang juga Wakil Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Kedua pemenang berhak meraih FSA karena peran dan prestasi mereka dalam bidang pendidikan dan kemanusiaan. Keduanya telah menerima FSA 2018 di Kampus Unika Atmajaya, Jakarta, Jumat (26/10). Mereka berhak mendapatkan masing-masing medali, sertifikat, dan uang tunai Rp50 juta. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya