Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

TNI AL Terjunkan 25 Penyelam dari Dislambair

Antara
29/10/2018 19:35
TNI AL Terjunkan 25 Penyelam dari Dislambair
(ANTARA FOTO/Hafidz)

TNI Angkatan Laut menerjunkan 25 penyelam dari Dinas Penyelamatan Bawah Air (Dislambair) untuk membantu pencarian korban dan bangkai pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang yang diperkirakan jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10).

"Kami juga telah mengerahkan personel Denjaka dan Batalyon Intai Amphibi sebanyak 41 orang personel dengan peralatan empat Sea Rider, dua perahu karet dan peralatan selam," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Kolonel Laut (P) M Zaenal, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Senin.    

Tak hanya itu, TNI AL juga mengerahkan 40 personel Satuan Pasukan Katak dengan empat Sea Rider. TNI AL juga telah memberangkatkan enam KRI yakni KRI Sikuda-863, KRI Tengiri- 865, KAL Kobra 867, KAL Sanca-815 di bawah jajaran Koarmada I dan  KRI Rigel-933 dari Pushidrosal yang memiliki kemampuan deteksi bawah air dan KRI Banda Aceh-593 dari Kolinlamil yang akan difungsikan sebagai kapal markas.

Sementara unsur udara yang turut mendukung yaitu Pesawat CN-235 diberangkatkan untuk membantu mendeteksi awal jatuhnya pesawat Lion Air dari udara.    

"TNI AL bersama tim Basarnas mendirikan posko di JICT, Jakarta Utara, yang terdiri atas satu set tenda, dua truk, dan satu peralatan posko," kata Zaenal.    

Sebelumnya, Kapushidrosal Laksamana Muda TNI Harjo Susmoro, di Jakarta, Senin, mengatakan, KRI Rigel akan melakukan deteksi kedalaman 'full covered' di posisi jatuhnya pesawat Lion Air pada koordinat  5° 46.15000' S - 107° 7.16000' E dan area sekitarnya dengan menggunakan Multibeam Echosounder EM2040 dan 'Side Scan Sonar' untuk menggambarkan kondisi pesawat dengan tiga dimensi.

KRI Rigel juga akan menggunakan High Precision Acoustic Positioning (HIPAP) dengan Frekuensi A dan B, frekuensi itu seperti yang ada di black box.

"Sehingga dengan alat HIPAP ini akan menangkap sinyal frekuensi yang dipancarkan oleh black box tersebut," kata Harjo.    KRI Rigel adalah kapal Bantu Hidro-oseanografi (BHO) dengan komandan Letkol Laut (P) Agus Triyana.    

KRI Rigel 933 merupakan kapal jenis Multi Purpose Research Vessel (MPRV) dengan peralatan survei canggih diantaranya Side Scan Sonar,

Automatic Weather Station, Echosounder Multibeam laut dalam dan Singlebeam, Peralatan Conductivity Temperatureand Depth (CTD), serta
Gravity Cores.

KRI Rigel juga dilengkapi Boat Sounding (SV) yang dilengkapi dengan peralatan setara yang diharapkan mampu melakukan pencarian serpihan badan pesawat di dekat pantai. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya