Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Hadiri IGR-4, Menteri Lingkungan se-Dunia Berkumpul di Bali

Dhika Kusuma Winata
29/10/2018 14:30
Hadiri IGR-4, Menteri Lingkungan se-Dunia Berkumpul di Bali
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya(MI/Susanto)

PARA Menteri Lingkungan negara-negara dunia akan berkumpul pada pertemuan internasional The 4th Intergovermental Review Meeting on the Implementation of the Global Programme of Action for the Protection of the Marine Environment from Land-Based Activities (IGR-4), 31 Oktober hingga 1 November mendatang, di Nusa Dua, Bali.

IGR-4 merupakan ajang badan dunia PBB bidang lingkungan atau UNEP. Kegiatan akan dihadiri para Menteri Lingkungan Hidup dari berbagai negara di dunia. 

Sekitar 89 delegasi negara, dengan sekitar 400 pejabat pemerintah, dipastikan hadir di Bali mengikuti agenda lima tahunan ini.

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia, Siti Nurbaya, akan berlaku sebagai ketua forum IGR. Dia akan memimpin berbagai sidang untuk menghasilkan berbagai kesepakatan baru antarnegara. Tema yang diangkat IGR 4 ilaah Pollution in Ocean and Land Connection.

"Hasil-hasil kesepakatan IGR-4, akan dituangkan dalam deklarasi Bali sebagai dukungan nyata perlindungan dan pelestarian lingkungan laut global, terutama dari masalah sampah plastik," ungkap Menteri Siti, melalui keterangan pers yang diterima, Senin (29/10).

Baca juga: IGR-4 Perkuat Komitmen Lestarikan Lingkungan Laut

Ada tiga agenda utama dalam IGR4. Pertama, ialah peninjauan atas pelaksanaan Global Programme of Action for the Protection of the Marine Environment from Land-based Activities (GPA) periode 2012-2017 sebagai mandat Manila Declaration.

Kedua, menyusun kebijakan masa depan GPA periode 2018-2022. Lalu ketiga penyusunan program kerja GPA periode 2018-2022 yang dilaksanakan melalui Coordination Office.

"Kita akan buktikan komitmen sekaligus kepemimpinan Indonesia dalam IGR 4 ini nantinya mampu menghasilkan kesepakatan positif bagi masa depan dunia, terutama mengatasi masalah polusi laut," imbuh Menteri Siti.

Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah, setelah pertemuan IGR ke-1 diselenggarakan di Montreal, Kanada pada 2001. Adapun pertemuan IGR ke-2 digelar di Beijing, Tiongkok, pada 2006. Sementara pertemuan IGR ke-3 dihelat di Manila, Filipina pada 2012 dengan hasil berupa Manila Declaration.

Baca juga: Menteri LHK  Mendorong Aksi Global Penanganan Pencemaran Laut

Beberapa Menteri delegasi IGR4 saat ini sudah berada di Indonesia. Di antaranya Menteri Lingkungan Tuvallu, Mackenzie Kiritome, dan Menteri Lingkungan Hidup Republik Kongo yang juga menjabat sebagai Menteri Pariwisata, Arlette Soudan-Nonault.

Menteri Arlette bahkan langsung memanfaatkan waktu sebelum pembukaan IGR 4 dengan mengunjungi Kalimantan Barat untuk melihat kegiatan perlindungan gambut di Indonesia.

Selain ke Kalbar, Menteri Arlette bersama dengan pejabat Republik Kongo, dan Direktur Eksekutif Program Lingkungan PBB (UNEP), Erik Solheim, akan menghadiri soft launching Pusat Gambut Tropis Internasional di Bogor, Selasa (30/10).

"Ini juga menjadi bukti apresiasi dunia atas berbagai upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia dalam komitmen perubahan iklim, mewujudkan pembangunan inklusif dan berkelanjutan," tutup Menteri Siti. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya