Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Biji Karet Diteliti Sebagai Bahan Pangan Alternatif

Antara
25/10/2018 14:15
Biji Karet Diteliti Sebagai Bahan Pangan Alternatif
(Ist)

SUMBER biji karet yang melimpah memicu sejumlah peneliti Politeknik Mahasiswa Sambas (Poltesa) untuk mencari tahu kandungan gizinya.

"Kita telah melakukan penelitian terkait pemanfaatan biji karet sebagai bahan baku alternatif makanan," ujar Peneliti Program Studi Pengembangan Produk Agroindustri, Poltesa, Andi Maryam, saat dihubungi di Sambas, Kamis (25/10). saat dihubungi di Sambas.

Melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), pihaknya telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada kelompok PKK dan Posyandu di Desa Sepandan-Durian (Sepadu) Kecamatan Teluk Keramat, Kabupaten Sambas.

"Penelitian ini sangat berguna untuk masyarakat karena biji karetb sangat melimpah dan tidak termanfaatkan," kata dia.

Untuk kandungan gizi yang terdapat pada biji karet dan dibutuhkan tubuh, berdasarkan hasil uji di Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Pontianak, biji karet mengandung lemak 40,9%, protein 15,6%, dan karbohidrat 31,6%.

Baca Juga:

Olahan Biji Karet Jadi Camilan

Selain itu, yang paling penting adalah menguji kadar sianida karena merupakan zat berbahaya bagi tubuh.

"Sehingga pengolahan biji karet harus dilakukan secara cermat yaitu membuang sianida yang terdapat pada biji karet sebelum dilakukan pengolahan," terangnya.

Kemudian harus melewati proses reduksi yaitu melalui perebusan selama dua jam dan perendaman, dengan mengganti air rendaman secara berkala setiap enam jam selama seminggu. Berdasarkan uji itu, kadar sianida berkurang dari 3,98 mg per kg biji segar menjadi 0,53 mg per kg.      

"Menurut Sentra Informasi Keracunan Nasional BPOM (2010) kadar asam sianida yang masih ditoleransi oleh tubuh tidak melebihi 1 mg per kilogram berat badan per hari," ujarnya.

Ia menambahkan, ide pertama pemanfaatan biji karet sebagai bahan makanan ini muncul setelah adanya diskusi dengan kelompok kader Posyandu dan Ibu-ibu PKK Desa Sepadu.

"Sebagian masyarakat di Desa Sepadu biasanya mengumpulkan biji karet yang dijual kepada pengepul dan dikirim ke Malaysia untuk pembibitan, namun alangkah baiknya jika ada penelitian terkait pengolahan biji karet ini selain hanya dijual ke Malaysia," pungkasnya.(OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya