Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Sosial (Kemensos) bergerak cepat merespons gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada akhir September. Upaya penanganan bencana dalam masa tanggap darurat dilakukan secara efisien.
Tidak hanya dengan memenuhi kebutuhan dasar pengungsi yang menghuni tenda-tenda darurat melalui dapur umum, tapi juga bantuan Kemensos menembus daerah yang terisolasi karena terdampak bencana.
Salah satu daerah terisolasi yang dapat ditembus Kemensos ialah Desa Malei, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala, Sulteng.
Rombongan Kemensos yang terdiri atas Staf Ahli Menteri Sosial Asep Sasa Purnama, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam
(PKSBA) Margowiyono, Kepala Dinas Sosial Sulteng Ridwan Mumu, Bupati Donggala Kasman Laesa, dan perwakilan beberapa pemerintah daerah, mencapai desa itu pada Senin (8/10).
Kemensos kemudian memberikan bantuan yang berasal dari berbagai instansi itu melalui aparat Desa Malei. Bantuan yang diberikan mencakup 7 ton beras yang diangkut dengan 2 truk. “Selain beras, kami juga kirimkan sembako dalam 375 paket. Kemudian tenda lipat sebanyak 300 unit, family kit, pakaian anak, dan sebagainya,” ujar Direktur PKSBA Kemensos Margowiyono.
Akses jalan menuju Desa Malei yang dalam kondisi normal bisa ditempuh dalam waktu satu jam, kini rusak berat akibat bencana. Kerusakan jalan yang memutus akses itu diperkirakan sepanjang 8 kilometer. Rombongan yang membawa logistik bantuan terpaksa berputar melalui jalur laut dan masuk melalui Desa Walandano di bibir pantai.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras mengungkapkan, penanganan korban bencana gempa dan tsunami di Sulteng pada masa tanggap darurat fokus pada pemenuhan kebutuhan dasar untuk pengungsi dan pengerahan tim penanganan terpadu.
Selain itu, lanjutnya, Kemensos juga melakukan proses pendampingan dan verifikasi data korban, serta pengerahan personil Tagana dengan total 633 personil.
Kemensos juga memastikan para pengungsi mendapat tempat tinggal sementara. “Kami mendistribusikan tenda serba guna keluarga sebanyak 63 unit dan 4.445 tenda gulung,” paparnya.
Kemudian pendistribusian velbed, matras, selimut, kasur, dan busa sebanyak 11.221 unit. “Kami juga mengirimkan velbed ke RS sebanyak 80 unit.”
Untuk memenuhi kebutuhan pangan, Kemensos juga turut berperan dengan mendistribusikan makanan saji sebanyak 6.084 paket, mi instan 43.948 bungkus, cadangan beras sebanyak 500 ton, dan beras reguler sebanyak 10,4 ton. “Kami juga mengirimkan 3.000 paket sembako serta menyiapkan dapur umum sebanyak 20 titik,” papar Hartono.
Bukan cuma itu, Kemensos juga menyiapkan kendaraan siaga bencana, seperti 15 RTU, 10 dapur umum lapangan, 12 truk, dan 1 trail. “Total jumlah nilai bantuan untuk tanggap darurat mencapai Rp7,8 miliar,” ungkapnya.
Selain melakukan program tanggap darurat, Kemensos juga melakukan program rehabilitasi sosial. Program itu berupa dukungan psikososial. Bentuk kegiatannya seperti terapi psikososial, yakni katarsis mental, trauma healing, konseling, intervensi krisis, dan lain-lain.
“Dan yang lebih penting lagi kami juga melakukan perlindungan sosial. Yang berupa santunan ahli waris maksimal Rp15 juta, percepatan penyaluran bansos PKH dan Rastra BPNT, dan bantuan pangan beras sejahtera. Untuk perlindungan sosial ini total bantuannya mencapai Rp41,343 miliar,” pungkas Hartono. (Gnr/S2-25)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved