Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

ACT Kirim 50 Personel ke Palu dan Donggala

Agus Utantoro
30/9/2018 10:15
ACT Kirim 50 Personel ke Palu dan Donggala
(Ilustrasi--ANTARA/Darwin Fatir)

MEMBANTU operasi pertolongan dan penyelamatan korban, Aksi Cepat Tanggap (ACT) telah mengirimkan 50 personel menuju Palu dan Donggala.

"Yang kami berangkatkan ini adalah relawan medis dan rescue. Mereka menempuh 20 jam, perjalanan darat dari Makassar," kata Kepala Cabang ACT DIY Agus Budi Haryadi, Sabtu (29/9) malam.

Dikatakan, mereka melakukan perjalanan darat karena Bandara Mutiara SIS Al Jufrie masih tutup, karena mengalami kerusakan akibat gempa.

Mereka yang diberangkatkan itu, imbuhnya, berasal dari wilayah Makassar, Samarinda, dan Banjarmasin. Sedangkan dari daerah lain akan segera  menyusul.

"Yang dibutuhkan saat ini adalah relawan medis dan rescue untuk menangani korban dan membantu evakuasi," ujarnya.

Dikatakan, setibanya di Palu dan Donggala, tim ACT langsug  berkoordinasi dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana untuk  melakukan pemetaan aksi kedaruratan.

Di sisi lain, Agus Budi menyatakan, relawan ACT yang berada di Lombok juga masih melakukan aksi kemanusiaan di kawasan yang juga terkena gempa.

"Kami tidak meninggalkan Lombok. Relawan lainnya yang kami berangkatkan ke Palu dan Donggala," imbuhnya.

Terlebih, lanjutnya, kondisi di Lombok juga belum bisa dikatakan baik, sehingga ACT tetap melakukan aksi kemanusiaan di NTB.

Lombok, ujarnya,  masih memerlukan berbagai bantuan termasuk sandang, pangan dan papan.

Menurut dia, masih banyak korban gempa Lombok yang berada di tenda-tenda darurat yang kurang layak. Bahkan ada banyak tenda yang terpaksa diisi lebih dari 10 orang.

"Dari sekitar 417.529 jiwa yang mengungsi di Lombok, ACT baru dapat memberikan 12.000 porsi per hari yang disediakan oleh 143 dapur umum," ujarnya.

Terlebih, jelasnya, akibat berkali-kali diguncang gempa kini banyak sumber air bersih yang tertutup, sehingga sulit menemukan sumber air bersih. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya