Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Generasi Milenial Incaran Terbesar Wisata Kuliner

Putri Anisa Yuliani
17/9/2018 22:03
Generasi Milenial Incaran Terbesar Wisata Kuliner
(MI/Susanto)

GENERASI milenial menjadi target dalam pengembangan wisata budaya dan kuliner. Pendiri agen perjalanan Pelangi Benua Vinny Mulyadi mengatakan generasi milenial dengan kelekatannya dengan media sosial bisa menjadikan tren wisata kuliner semakin berkembang pesan.

Terlebih lagi, jumlah generasi milenial yang cukup besar menjadikannya wajib dibidik bagi penggerak pariwisata. Menurut data badan pariwisata PBB yakni UNWTO, ada sebanyak 73 juta turis yang termasuk golongan generasi milenial.

Jumlah ini lebih banyak dibanding turis non generasi milenial yang hanya berjumlah 48 juta orang di seluruh dunia. Dari survei yang sama, terdapat 10 ribu penduduk dunia yang bertambah usia ke 21 tahun setiap hari.

Selain itu, terdapat 87% dari jumlah pelancong dunia yang mempertimbangkan wisata kuliner ke dalam jadwal perjalanannya.

"Merekalah nantinya yang akan menjadi target-target wisata kita. Generasi milenial ke depan akan mendominasi populasi travelers, mereka menjadi penentu dari trends, bahwa generasi millennial adalah generasi yang menyukai tantangan dan ekplorasi yang lebih jauh tentang suatu makanan. Mereka kemudian akan merencanakan sebuah perjalanan yang dapat mencakup petualangan tentang kuliner tersebut," ujarnya.

Menurutnya, tren wisata kuliner tradisional pun bisa masuk ke dalam tren wisata Makanan seat yang sedang kekinian di kalangan generasi milenial. Sebabnya, ragam menu masakan tradisional nusantara sangat kaya akan bumbu rempah yang segar tanpa pemrosesan berulang.

"Tentu bisa juga disebut makanan sehat meski bukan sepenuhnya super food. Karena Makanan kita tentunya dibuat dengan bahan segar. Itulah yang harus kita yakinkan kepada orang-orang. Karena selama ini banyak juga yang takut makan masakan tradisional karena salah kaprah kandungan gizinya," tuturnya.

Di sisi lain, dalam menjelajahi budaya serta jenis-jenis kuliner tradisional, Vinny menyebut ada tantangan-tantangan yang harus dilaluinya seperti tidak mudahnya akses untuk menjangkau berbagai daerah, minimnya sarana untuk mempelajari budaya dan kuliner, serta minimnya pengetahuan masyarakat tentang ragam pengembangan menu masakan.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya