Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PASCAPUNCAK haji di Arafah pada 9 Zulhijah, Masjidil Haram tetap dipadati jemaah untuk melakukan umrah sunah. Jemaah haji dari berbagai negara, termasuk Indonesia, dengan menggunakan bus secara berombongan dari hotel masing-masing datang ke miqat (mikat) sebelum menuju Masjidil Haram.
Mikat adalah tempat jemaah haji dan umrah mulai berihram dan melafalkan niat haji atau umrah.
Berdasarkan pantauan, kemarin, jemaah haji Indonesia dengan berpakaian ihram memenuhi miqat di Hudaibiyah, Tan’im, dan Ji’ranah. Mereka melakukan salat sunah di masjid ketiga mikat tersebut. Kebanyakan jemaah melakukan umrah sunah pada sore hari (bakda Asar) sampai bakda Isya agar tidak terlalu panas.
Seorang jemaah dari Blitar, Jawa Timur, Muawwirul Huda, 51, mengaku melakukan umrah sunah hingga delapan kali. Begitu pula Hanafi, 50, jemaah haji asal Malang, mengaku kemarin merupakan umrah yang ketujuh.
“Sekalian saya mengumrahkan keluarga saya dan keluarga istri yang meninggal,” kata Hanafi yang ditemui di Hudaibiyah. Miqat itu terletak di sebelah barat Kota Mekah, sekitar 7 kilometer dari Masjidil Haram.
Ketika menanggapi fenomena umrah sunah berkali-kali, Konsultan Ibadah Sektor XI Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Mekah Mukhtar Salihin mengatakan tidak ada larangan syar’i melakukan umrah sunah berulang kali. Ada pula, kata dia, jemaah yang hanya tawaf sunah.
“Banyak jemaah memanfaatkan waktu untuk umrah sunah karena jika sengaja ke Tanah Suci untuk berumrah, rata-rata harus mengeluarkan biaya sekitar Rp20 juta hingga Rp30 juta. Jadi, sekarang banyak jemaah haji yang memanfaatkan waktu untuk umrah sunah,” ujar Guru Besar Bidang Tasawuf Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung itu.
Pertimbangan lain, lanjutnya, dengan melakukan umrah, jemaah semakin intens beribadah di Masjidil Haram karena nilai ibadahnya yang tinggi, yakni 100 ribu kali lebih banyak ketimbang ibadah di masjid biasa. Sementara itu, nilai ibadah di Masjid Nabawi sebesar seribu kali lebih banyak bila dibandingkan dengan beribadah di masjid lain.
Namun, menurutnya, jemaah harus mengukur kondisi stamina masing-masing agar mereka tidak kelelahan.
Sementara itu, Kepala Sektor Khusus Masjidil Haram PPIH Daker Mekah Slamet Budiono mengungkapkan pihaknya hingga kemarin masih mengurus jemaah yang kelelahan atau tersesat di kawasan Masjidil Haram. Namun, jumlah mereka tidak sebanyak sebelum puncak haji sebab sebagian jemaah sudah pulang ke Tanah Air. (H-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved