Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
PENYELENGGARAAN haji 1439 Hijriyah/2018 Masehi memasuki babak akhir. Jemaah haji gelombang 1 tengah pulang ke Tanah Air, sementara jemaah gelombang 2 sedang bergerak dari Mekah ke Madinah.
Kementerian Agama mengevaluasi sementara perhelatan umat Islam sejagat itu pasca puncak haji di Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Dalam evaluasi itu titik krusial permasalahan haji adalah di Mina. Kondisi maktab (tenda) sempit dan toilet pun terbatas sehingga mengular antrian jemaah bila akan buang air dan mengambil air wudlu.
Selain itu, khusus di Maktab 1-9 atau dikenal kawasan Mina Jadid, jaraknya terlalu jauh dengan Jamarat, lokasi pelontaran jumrah. Jaraknya sekitar 4 kilometer. Bila jemaah bolak-balik berjalan kaki, Mina-Jamarat, berarti 8 kilometer.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nizar Ali mengatakan bila musim haji tahun depan infrastruktur Mina belum diperbaiki, maka pihaknya mempertimbangkan jemaah yang tinggal di Maktab 1-9 Mina akan dipindah ke hotel-hotel sekitar Jamarat.
"Bila Mina belum ada perbaikan, maka kami siapkan manajemen rekayasa di Mina, yakni memindahkan Maktab 1-9 ke hotel-hotel sekitar Jamarat," kata Nizar Ali di Wisma Al Mabrur, Sysyah, Mekah, Arab Saudi, Minggu (2/9).
Sebelumnya, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan pihaknya sejak 2015 mengajukan pembenahan di kawasan Mina, yakni meningkatkan tenda-tenda dan toilet. "Jalan saja ke arah Jamarat sudah ditingkat, masak tenda dan toilet di Mina tidak bisa ditingkat. Infrastruktur Mina memang harus ditingkat, karena kawasan Mina secara syar'i tak bisa diperluas," kata Menag beberapa waktu lalu di Mekah.
Nizar mengatakan pihaknya siap menyambut Visi Arab Saudi 2030 di mana Saudi mencanangkan 5 juta jemaah haji pada 2030.
"Kami siap menyambut itu (Visi Arab Saudi 2030). Tapi soal penambahan kuota, kami tidak ingin gegabah. Sepanjang belum ada perbaikan di Mina buat apa nambah kuota," ujarnya.
Terkait hal itu, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI TB Ace Hasan Sadzily menyambut gagasan menggeser Maktab 1-9 Mina ke Jamarat. "Saya kira ini ide yang sangat baik. Ini mengurangi jauhnya jarak dari tenda Mina ke jamarat. Jika kebijakan diambil, Kemenag harus mempersiapkan titik tempat mabit di Mina," kata Ace yang dihubungi dari Mekah, Minggu (2/9).
Soal belum digubrisnya permintaan Kemenag ke Saudi terkait infrastruktur di Mina, Ace mengusulkan ditingkatkannya diplomasi. "Itulah pentingnya diplomasi antar negara. Bukan hanya Kemenag yang berperan, tapi perlu melibatkan Kementerian luar negeri," tandasnya.
Keterbatasan ruang di Mina memang menyebabkan kepadatan di tenda-tenda jemaah. Ruang yang tersedia untuk jemaah adalah 0,9 m2/jemaah. Belum lagi toilet yang tidak sebanding dengan jumlah jemaah.
Alhasil, jemaah jadi berdesak-desakan sehingga kondisi tersebut juga mengganggu jemaah lansia, sakit, dan jemaah yang mendesak ke toilet.
Bak gayung bersambut, Ace mengatakan 8 inovasi layanan haji Kemenag pada musim haji tahun depan (2019) patut diacungi jempol. Begitu pula bila inovasi tersebut berkonsekuensi pada anggaran, pihaknya akan menyokong sepenuhnya.
"Prinsipnya kami pasti akan mendukung inovasi pelayanan haji dengan kewenangan persetujuan anggaran yang kami miliki," jelasnya.
Politikus Partai Golkar ini meminta Kemenag memperkuat sistem teknologi informasi dalam pelayanan ibadah haji dari hulu sampai hilir. "Sistem IT juga mempermudah sistem kendali dan pengawasan," ungkapnya.
Dia melihat sistem aplikasi Haji Pintar belum maksimal. Sosialisasinya, kata dia, belum masif ke jemaah haji.
Anggota Amirul Haj Masdluki Baidawi mengapresiasi pelaksanaan haji 2018. Pihaknya juga ketika di Tanah Suci mengunjungi 11 sektor.
"Mereka rata-rata sangat puas karena tempat menginap mereka rerata ada di hotel berbintang, dengan jatah makan sistem katering yang terjadual dengan baik," ujarnya saat dihubungi dari Mekah, Minggu (2/9).
Pada bagian lain, Masdluki menyarankan penguatan petugas haji pada jalur Mina-Jamarat. Hal ini untuk mengantisipasi jemaah yang kelelahan setelah berjalan kali berkilo-kilo meter.
Ke depan, kata dia, pihaknya menyarankan agar Mina dan Jamarat ditangani tim dari Kepala Daerah Kerja Mekah. "Karena Kadaker Mekah diperkirakan lebih menguasai lapangan. Sementara Kadaker Madinah menangani menejemen Arafah, sementara Kadaker Jeddah menghendel Muzdalifah. Itu rekomendasi Tim Amirul Haj untuk penanganan menejemen haji 2019," pungkas Wakil Ketua MUI bidang Infokom ini. (X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved