Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Kemenag akan Pertahankan Tim P3JH pada Tahun Depan

Ade Alawi dari Arab Saudi
27/8/2018 11:30
Kemenag akan Pertahankan Tim P3JH pada Tahun Depan
DIKERUMUNI JEMAAH HAJI INDONESIA: Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dikerumuni jemaah haji Indonesia saat akan melontar jumrah yang ketiga kali (ula, wusta, aqabah) di jamarat, Mina, Arab Saudi, kemarin(MI/ADE ALAWI)

KEMENTERIAN Agama akan mempertahankan keberadaan Tim Pertolongan Pertama pada Jemaah Haji (P3JH) setelah unit paramedis itu memiliki sumbangsih yang baik dalam membantu jemaah terutama di fase krusial Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).

"Tim P3JH dipertahankan pada penyelenggaraan haji tahun depan," kata Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir di Mekkah, Senin (27/8).

Dia menilai P3JH tergolong efektif dalam mengevakuasi, mengobati dan melayani kebutuhan jamaah terutama terkait paramedis.

Tim yang dibentuk Kemenag pada 2018 tersebut berbagi kerja dengan Tim Gerak Cepat (TGC) dari Kementerian Kesehatan sehingga keduanya saling melengkapi.

Khoirizi mengatakan sinergi keduanya nampak saat membantu jemaah haji Indonesa dalam bidang paramedis terutama di rute Jamarat-tenda Mina pulang pergi yang relatif jaraknya mencapai lima kilometer.

Jamarat merupakan tempat jemaah haji untuk melempar jumrah sementara tenda Mina menjadi lokasi berkemah mereka selama mabit.

Adapun jemaah haji Indonesia saat menempuh Jamarat-tenda Mina pulang pergi dilakukan dengan berjalan kaki sehingga menjadi persoalan tersendiri bagi mereka yang sudah uzur dan lanjut usia. Area tersebut sangat krusial sehingga harus dikawal tim paramedis di titik strategis.

"Kita melihat sendiri P3JH, TGC, dan petugas perlindungan jemaah serta dibantu unsur lain pontang-panting membopong dan menggendong jemaah kelelahan. Ke depan, kalau memungkinkan dan ada alokasi anggaran akan kita tambah personil P3JH," katanya.

Dia mengingatkan P3JH dan TGC untuk selalu bersinergi karena keberadaan mereka saling mengisi satu sama lain.

"P3JH dibentuk untuk melengkapi petugas kesehatan, karena kita menyadari bahwa hari pertama lontar jumrah dan jalur Jamarat-Mina adalah waktu dan tempat krusial."

P3JH merupakan petugas pelayanan umum yang memiliki kemampuan medis. Tahun ini, tim terdiri dari 22 orang yang merupakan perpaduan dari berbagai unsur seperti Rumah Sakit Haji, Universitas Islam Negeri yang memiliki prodi kedokteran serta rumah sakit TNI/Polri. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya