Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Menag Pertimbangkan Perkuat Petugas di Mina

Ade Alawi, Laporan dari Arab Saudi
25/8/2018 09:45
Menag Pertimbangkan Perkuat Petugas di Mina
(MI/Ade Alawi)

TITIK krusialnya fase akhir Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), yakni pergerakan jemaah dari Maktab (tenda) di Mina ke Jamarat, dimana jemaah banyak yang tumbang karena kelelahan, menjadi catatan khusus penyelenggaraan haji 1439 Hijriah/2018 Masehi.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mempertimbangkan menambah petugas haji yang akan melayani jemaah di Mina hingga pergerakannya ke Jamarat untuk melempar jumrah Mina. Titik kritis penyelenggaraan haji, kata Menag, karena jemaah mengalami puncak kelelahan yang luar biasa, mulai dari Arafah, kemudian bergerak ke Muzdalifah dan Mina.

"Di Mina, tempatnya terbatas sehingga jemaah harus berdesak-desakan. Toilet juga terbatas. Belum lagi jemaah harus berjalan kaki berkilo kilometer ke Jamarat pulang pergi untuk melempar jumrah. Saya kira di sini perlu penambahan petugas," tuturnya usai salat Jumat di Wisma Al Mabrur, Sysyah, Mekah, Arab Saudi, Jumat (24/8).

Menurut Lukman, usulan sejumlah DPR RI agar Petugas Haji Indonesia ditambah pada musim haji tahun 2019 perlu dicermati.

"Harus didalami lagi berapa rasio yang pas antara jumlah petugas dengan jemaah haji," ujarnya.

Setali tiga uang, Komandan Satuan Operasi Armina (Arafah dan Mina) Zaetul Muchlis mengatakan, jumlah personel Mobile Crisis Rescue (MCR) yang bertugas di Mina, khususnya dari Perlindungan Jemaah dan Kesehatan perlu ditambah.

"Karena rata-rata tiap tahun jemaah risti (berisiko tinggi) dan lansia selalu meningkat," kata Zaetul.

Selain itu, lanjutnya, alat bantu penanganan permasalahan jemaah di Mina harus ditingkatkan, seperti kursi roda, alat kesehatan dan obat. Perlu ada koordinasi lebih awal dengan menempuh semua jalur diplomatik, khususnya dengan otoritas Armuzna dan Jamarat sehingga keberadaan petugas yang stationary dan mobile bisa diterima.

"Dengan demikian, akses makin luas untuk memberikan tindakan kepada jemaah kita " jelas Zaetul.

Jumlah jemaah haji Indonesia pada musim haji tahun ini adalah sebanyak 203.351 jemaah haji reguler Indonesia dan 16.905 jemaah haji khusus. Sementara jumlah petugas sebanyak 4.756 yang terdiri dari Kemenkes 2.718, dan Kemenkes 2.038.

Jemaah haji Indonesia akan memasuki fase pasca Armuzna, yakni pulang ke tanah air akan dimulai pada Senin (27/8).(OL-6)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya