Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Setan Dibalang, Sampah Sembarang Dibuang

Ade Alawi, dari Arab Saudi
23/8/2018 21:02
Setan Dibalang, Sampah Sembarang Dibuang
(MI/Ade Alawi)

ANDAIKAN Nabi Ibrahim AS masih hidup, mungkin akan menangis melihat kelakuan sebagian jemaah haji. Mereka membuang sampah sembarangan usai melontar jumrah di tiga pilar (Ula, Wustha, dan Aqabah) di Jamarat, Mina, Arab Saudi.

Sampah bekas tempat kerikil, yakni botol dan kantong plastik dibuang begitu saja di sekitar tiga pilar tersebut. Kini, Jamarat pun menjadi lautan sampah. Pelontaran jumrah ini merupakan salah satu dari enam wajib haji. Bila tidak melontar jumrah, maka jemaah haji bakal kena Dam (denda).

Melihat fenomena miris tersebut, Farid Auladi,49, jemaah haji dari Jakarta (JKG 02) menyesalkan tidak adanya kesadaran akan kebersihan dari sebagian jemaah. "Bagi saya, melontar jumrah itu adalah
melempar segala hal yang tidak positif dalam diri saya. Saya lempar semua supaya saya bisa menjadi manusia terbaik," kata Farid di Mekah, Kamis (23/8).

Setali tiga uang, Sekretaris Amirul Haj Mohammad Isom mengatakan, melontar jumrah adalah melempar nafsu jelek (aL nafs al syaithoniyyah) dan akhlak yang tercela. Seharusnya, kata dia, jemaah haji tidak boleh membuang sampah sembarangan. Terlebih usai melontar jumrah.

"Kesadaran ruhaniyyah harus linier dengan kesadaran realitas/lingkungan sekitar. Ke-tawazunan/keseimbangan atas kedua dimensi itu mutlak dimiliki hamba-hambanya yang istiqamah di jalan-Nya," kata Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Mohammad Isom usai melontar jumrah, Kamis (23/8).

Konsultan Ibadah Sektor 6 Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1439H/2018M Daerah Kerja Mekah Helmi Hidayat menyesalkan ulah jemaah tersebut.

"Begitulah jadinya bila ritus-ritus ibadah jadi semacam mesin. Mekanistik. Akibatnya, tujuan ibadah tak sampai. Usai salat orang korupsi, usai jamarat mereka buang sampah sembarangan," ujarnya.

Pelontaran jumrah adalah simbolisasi dari perlawanan keluarga Nabi Ibrahim AS. Kanjeng Nabi Ibrahim, istrinya, Siti Hajar, anaknya, Ismail, kompak melawan setan yang menggodanya dengan melempar kerikil. Keluarga Ibrahim dibujuk mengabaikan perintah Allah SWT untuk tidak menyembelih sang putra tercinta Ismail. Peristiwa bersejarah itu terjadi 1870 SM. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya