Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Menag Berkali-kali Minta Saudi Tingkatkan Infrastruktur Mina

Ade Alawi, dari Arab Saudi
23/8/2018 17:28
Menag Berkali-kali Minta Saudi Tingkatkan Infrastruktur Mina
(MI/Ade Alawi)

MENTERI Agama Lukman Hakim Saifuddin mengaku sudah berkali-kali sejak 2015 meminta kepada Pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk meningkatkan infrastruktur di kawasan Mina.

"Secara syar'i luas Mina terbatas. Satu-satu cara ya tenda dan toilet di sana harus ditingkat. Karena Jamarat (tempat melontar jumrah) dan jalan-jalannya juga sudah ditingkat," kata Menag seusai melontar jumrah yang ketiga di Jamarat, Mina, Arab Saudi, Kamis (23/8).

Menag mengharapkan Pemerintahan Saudi mewujudkan harapan rakyat Indonesia untuk meningkatkan infrastruktur di Mina. "Karena kewenangan soal ini ada di Pemerintah Saudi," tandasnya.

Lukman mengatakan, hal itu sekaligus menjawab keluhan jemaah mengenai sempitnya tenda sehingga jemaah harus berdesak-desakan di dalamnya, kemudian terbatasnya toilet sehingga jemaah terpaksa mengantre panjang. Persoalan semacam itulah yang terjadi di Mina. "Puncak kelelahan jemaah haji ada di Mina," katanya.

Jemaah sebelumnya berada di Mekah, bahkan jemaah gelombang pertama lebih lama lagi berada di Madinah untuk mengikuti arbain (salat 40 waktu secara berjemaah di Masjid Nabawi). Selanjutnya, jemaah bergerak untuk wukuf di Arafah, mabit (bermalam) di Muzdalifah lalu ke Mina. Alhasil, kata Menag, jemaah banyak yang tumbang kelelahan ketika melontar jumrah. "Berapapun kursi roda yang kita siapkan tidak akan cukup," pungkas putra mantan Menag Saifuddin Zuhri (alm) ini.

Sebelumnya, saat pelontaran jumrah di hari pertama pada Selasa (21/8) bertepatan dengan 10 Dzulhijjah banyak jemaah yang ambruk kelelahan, dehidrasi dan heatstroke (serangan panas). Mereka harus berjalan kaki sejauh 2 kilometer dan bagi yang maktabnya (pemondokan) di kawasan Mina Jadid (perluasan Mina) 4 kilometer ke Jamarat untuk melontar jumrah aqabah. Artinya, jemaah untuk pulang pergi Mina-Jamarat menempuh 4 kilometer dan 8 kilometer.

Begitu pula pada hari kedua, dan hari ketiga pelontaran jumrah (ula, wustha, fan aqabah) kemarin, jemaah berjalan kaki dengan rute yang sama. Belum lagi jemaah harus berjalan kaki usai melempar jumrah yang pertama ke Masjidil Haram untuk melaksanakan tawaf ifadhah, sa'i dan tahallul. Total jemaah yang dirawat di Pos Kesehatan Haji Mina sebanyak 352 jemaah.

Dari jumlah itu, pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi sebanyak 26 jemaah. Bagi jemaah yang selesai melaksanakan nafar awal, yakni tiga kali melontar jumrah, maka kemarin meninggalkan mabit di Mina untuk selanjutnya kembali ke hotel. Namun, bagi jemaah yang mengambil nafat tsani, yakni melontar jumrah hingga 4 kali sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW, jemaah bergerak dari Mina ke hotel masing-masing pada Jumat (24/8) atau 13 Dzulhijjah.

Jemaah haji Indonesia memulai masa perpulangan ke tanah air pada 27 Agustus atau 16 Dzulhijjah. Jumlah jemaah haji Indonesia pada musim haji tahun ini adalah sebanyak 203.351 jemaah haji reguler Indonesia dan 16.905 jemaah haji khusus. (OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria
Berita Lainnya