Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
GELOMBANG jemaah haji Indonesia yang melakukan Tarwiyah pada hari ini (Minggu) mengalir ke Mina.
Mereka berangkat dari pemondokan (hotel) sejak dinihari. Jumlah mereka per pukul 03.00 WAS sebanyak 9.612 jemaah.
Ketua rombongan jemaah Tarwiyah dari Pekan Baru (BTH 02) Ponco Adi Winarto mengatakan pihaknya membawa 106 jemaah menuju Mina naik bus Minggu (19/8) dinihari. Mereka bergerak dari hotel, Rizq Palace (911) di Misfalah, Mekah, Arab Saudi.
"Alhamdulillah sekarang kami sudah berada Mina," kata Ponco saat dihubungi Minggu (19/8) minggu.
Tarwiyah, sambungnya, memang bukan rukun atau wajib haji.
"Tarwiyah adalah sunnah nabi. Kami ingin perbanyak ibadah di Tanah Suci. Di antaranya ya melakukan Tarwiyah," ungkapnya.
Dia mengaku tidak memaksakan jemaah yang dibimbingnya ikut Tarwiyah. Jemaah, kata dia, menyatakan ikut Tarwiyah sejak di Pekanbaru, Indonesia.
"Mereka buat pernyataan tertulis pakai materai ikut Tarwiyah. Segala risiko ditanggung sendiri. Suratnya sudah diserahkan ke sektor 9," kata Ponco.
Kini, selama di Mina, lanjutnya, selain beribadah di tenda, jemaah yang juga dari berbagai negara melakukan survei untuk persiapan melontar jumroh.
Dikatakan, jemaah yang mengikuti Tarwiyah dikenakan biaya 200 SR (sekitar Rp800 ribu).
"Biaya tersebut diberikan ke Maktab," ujarnya.
Menurut Ponco, pihaknya sudah mengukur kemampuan jemaahnya. Jemaahnya berusia kisaran 30-60 tahun.
"Insya Allah kuat ikut Tarwiyah," pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Bimbingan Ibadah Daerah Kerja Mekah Ansor Sanusi mengatakan meski Pemerintah tidak memfasilitasi Tarwiyah, pihaknya meminta kepada jemaah Tarwiyah agar menjaga stamina.
"Selain menjaga stamina, jemaah harus selalu menggunakan APD (Alat Pelindung Kesehatan), dan saling bekerja sama sesama rombongan," kata Ansor.
Jemaah Tarwiyah, kata dia, harus sudah berada di Arafah pada 9 Dzulhijjah, Senin (20/8) pukul 03.00 WAS.
Tarwiyah adalah napak tilas perjalanan Rasulullah SAW pada 8 Dzulhijjah ke Mina. Tujuan Baginda Rasul kala itu adalah menyiapkan perbekalan air sebelum mengikuti puncak haji di Arafah pada 9 Dzulhijjah.
Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tidak mengagendakan Tarwiyah dalam program hajinya. Demikian pula Pemerintah Indonesia.
"Kami mempertimbangan kondisi fisik jemaah. Kami menghindari mudarat karena jemaah bisa terporsir fisiknya kalau ikut Tarwiyah," ungkap Menag Lukman Hakim Saifuddin pekan lalu.
Program jemaah haji Indonesia yang ditetapkan Pemerintah hari ini (8 Dzulhijjah) langsung ke Arafah, bukan ke Mina. Jemaah esoknya (Senin, 9 Dzulhijjah) akan melaksanakan wukuf.(OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved