Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Menag Siapkan Formula 5-5-3 Hadapi Puncak Haji

Ade Alawi
16/8/2018 12:39
Menag Siapkan Formula 5-5-3 Hadapi Puncak Haji
(MI/Ade Alawi)

DINAMIKA yang tinggi dalam penyelenggaraan ibadah haji 2018 memerlukan strategi yang jitu agar bisa meraih keberhasilan.

Menjelang puncak haji di Arafah pada 9 Dzulhijjah, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membagi tiga fase penting, yakni  prawukuf, wukuf, dan pascawukuf.

Karena itu, Menag menyiapkan formula 5-5-3 untuk kesuksesan tiga fase tersebut.

Pada fase prawukuf, dia menyebut 5 (lima) hal yang mesti diperhatikan petugas.

“Kelima hal yang harus diperhatikan adalah berhentinya layanan katering dan bus salat lima waktu (salawat), aspek kesehatan jemaah, sosialisasi wukuf, dan mengintensifkan manasik haji di Arafah termasuk prosesi di Muzdalifah dan Mina agar jemaah siap dari sisi mental,” ungkap Menag saat Konsolidasi Petugas Haji 1439 H/2018 M dalam Rangka Persiapan Armuzna, Rabu (15/8) malam di Al Wihdah 1 Tower Hotel, Jarwal, Mekah, Arab Saudi.

Acara dihadiri pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Wakil Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, Dubes Indonesia untuk Kerajaan Arab Saudi, Konsulat Jenderal RI di Jeddah, Delegasi Amirul Haj, pimpinan Komisi Pengawas Haji Indonesia, jajaran eselon I dan II Kemenag serta petugas haji Indonesia.

Adapun 5 hal lainnya adalah fasewukuf termasuk Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), menurut Menag, yang pertama aksi sweeping (sapu bersih) jemaah yang berada di Mekah untuk seluruhnya dibawa ke Arafah pada 8 Dzulhijjah (19 Agustus).

“Kita membagi keberangkatan dalam tiga waktu yakni pagi hingga dzuhur, dzuhur hingga pukul 16.00 dan pukul 16.00 sampai pukul 18.00,” kata Menag.

Pembagian tersebut dilakukan saking banyaknya jumlah jemaah Indonesia yang merupakan terbesar di dunia.

“Petugas harus memastikan betul seluruh jemaah sudah berada di Arafah pada tanggal itu,” ujar Menag.

Kedua, kata Menag, setiap maktab untuk menuju Arafah disediakan 21 bus. Ketiga, fokus pada pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina di mana setiap maktab hanya dibatasi 7 bus. Keempat, perhatian untuk melakukan lontar jumrah.

“Termasuk bagi jemaah yang akan melakukan thawaf ifadhah,” tandasnya.

Kelima, Menag mengingatkan agar jemaah mematuhi jam-jam melontar jumrah.

“Jangan sampai melanggar jam-jam larangan karena ini merupakan peraturan dari pemerintah Saudi,” tegasnya.

Selanjutnya, kata Menag, 3 (tiga) untuk fase pascawukuf. “Pertama, saya meminta kepada seluruh petugas untuk kembali ke pos masing-masing. Kembali ke kondisi normal seperti sebelum fase Armuzna.”

Kedua, pastikan kepulangan jemaah gelombang I yang kembali ke Tanah Air melalui 13 embarkasi. Dan ketiga, pastikan pergerakan jemaah gelombang II untuk menuju Madinah.

Menag meyakini, formula 5-5-3 ini jika dilaksanakan dengan baik maka penyelenggaraan haji Indonesia akan berjalan lancar.

“Alhamdulillah sejauh ini penyelenggaraan kita dinilai berhasil oleh banyak pihak,” sambung Menag.

Pada tahun ini, jumlah petugas seluruhnya, kata dia, ada 4.520 orang yang terdiri dari 2.535 petugas kloter, 755 petugas nonkloter, dan 1.230 petugas pendukung.

“Inilah sejarah penyelenggaraan haji yang didukung jumlah petugas terbesar,” jelas Menag.

Di tempat yang sama, Ketua Komisi VIII Ali Taher Parasong meminta Petugas Haji agar melayani jemaah sebaik-baiknya. Terlebih mayoritas jemaah sudah uzur.

Pihaknya, kata Ali Taher, akan melakukan pengawasan.

"Kami akan melihat perkembangan penyelenggaraan haji tahun ini. Semoga cita-cita untuk memberikan pelayanan yang berkualitas berfungsi dengan baik," ujar Ali Taher.

Ikut memberikan sambutan Dubes RI untuk Kerajaan Arab Saudi Agus Maftuh Abegebril, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dan Fadli Zon.

Sebelumnya, Dirjen Penyelenggaraan Haji Kemenag Nizar Ali mengatakan, tujuan Konsolidasi Petugas Haji, pertama, media silaturrahim antar Petugas Haji agar memiliki emosi yang sama dalam melayani tamu Allah.

Kedua, kata Nizar, meneguhkan komitmen untuk melayani jemaah haji Indonesia menjelang Armuzna. Ketiga, lanjutnya, mengonsolidasikan sinergi agar fase Armuzna berjalan lancar  (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya