Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GELOMBANG jemaah haji yang akan melakukan tarwiyah pada 8 zulhijjah tidak terbendung lagi.
Pemerintah mengkhawatirkan pergerakan jemaah haji yang semata-mata memburu afdholiyat (keutamaan) tanpa memperhitungkan dampaknya bagi stamina tubuh yang akan menghadapi puncak ibadah haji di Arafah pada 9 zulhijjah 1439H.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mewanti-wanti calhaj yang akan mengikuti Tarwiyah.
"Saya bukan menolak sunnah. Silakan saja Tarwiyah. Tapi tolong dipertimbangkan kondisi fisik. Ketahanan fisik jemaah akan terkuras. Setelah ke Mina (jemaah Tarwiyah) mereka harus ke Arafah, di mana arus ke Arafah bakal dilanda kemacetan karena jutaan jemaah sudah terkonsentrasi di sana," kata Menag setiba kunjungan ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekah, Selasa (14/8), di gedung Al Mabrur, kawasan Syisyah, Mekah, Arab Saudi.
Alhasil, kata Menag, jemaah Tarwiyah akan berjalan kaki sekitar 18 km.
Lagi pula, lanjutnya, saat jemaah Tarwiyah tiba di Mina, kondisi kawasan tersebut belum siap ditinggali jemaah.
“Karena pada saat yang sama seluruh muassasah, maktab, dan petugas kita fokus berada di Arafah,” jelasnya.
Hal ini, kata dia, membuat jemaah tarwiyah rawan dalam aspek keamanan maupun kenyamanan.
“Saya imbau regu dan rombongan serta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji memiliki tanggung jawab tinggi kepada jemaahnya yang ikut tarwiyah,” tandasnya.
Tarwiyah adalah kegiatan jemaah haji yang mengikuti jejak Rasulullah SAW ke Mina sehari sebelum ke Arafah. Tujuannya menyiapkan perbekalan sebelum mengikuti puncak haji pada 9 zulhijjah.
Pemerintah Arab Saudi lewat peraturan hajinya tidak memasukkan tarwiyah dalam rangkaian ibadah haji.
Kementerian Agama juga menyesuaikan hal tersebut karena pelaksanaan tarwiyah bukan termasuk rukun atau wajib haji.
Namun, berdasarkan data yang dihimpun Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Mekah, pada akhir pekan lalu, jemaah yang akan mengikuti tarwiyah sebanyak 5.000 jemaah.
Jemaah tarwiyah diwajibkan melapor ke sektor Daker Mekah dan membuat surat pernyataan bahwa jemaah siap menanggung apapun risiko yang terjadi. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved