Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Karawang Menggoyang Rasa di Syisyah

Ade Alawi
15/8/2018 12:27
Karawang Menggoyang Rasa di Syisyah
(MI/Ade Alawi)

BERPENAMPILAN santai, berkopiah hitam, dan bersarung cokelat batik, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memboyong Dirjen Penyelenggaran Haji dan Umrah Kemenag Nizar Ali dan Direktur Bina Haji Kemenag Khoirizi H Dasir, dan sejumlah jurnalis yang tergabung di Media Center haji.

Rupanya Menag mau mengajak makan mie ayam dan bakso Pesona Karawang di kawasan Syisyah, Kota Mekah, Arab Saudi, Selasa (14/8).

Warung yang tersembunyi di belakang Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Mekah itu tidak banyak yang tahu. Pasalnya, tidak ada plang nama, hanya tulisan kertas spidol alakadarnya di kertas HVS.

Akses ke dalam hanya satu pintu. Tidak ada jendela atau kaca bagi orang dari luar untuk melihat ke dalam warung Pesona Karawang itu, begitu pula sebaliknya.

Menag memesan mie ayam dan es jus jeruk. Tidak lupa putra mantan Menag Saifuddin Zuhri makan kerupuk untuk menambah nikmat kuliner siang.

"Pak menteri langganan mie ayam saya," kata Andi, 40, pemilik Pesona Karawang. Menurut pemuda asli Cilamaya, Karawang itu, setiap musim haji tiba, Menag dipastikan singgah di warungnya. Menag sudah dua kali bertandang ke warungnya.

Andi dan majikannya, Suud Al Quraisi, mengaku senang dengan kedatangan ke kedainya.

"Ngak nyangka seorang pejabat mau makan di tempat kayak gini," kata Suud seperti dikutip Andi.

Suud Al Quraisi sempat menemui Menag siang itu. Tampak terjadi perbincangan hangat keduanya.

Sebelum kembali ke gedung Al Mabrur, tempat Delegasi Amirul Haj dan Petugas Haji Indonesia 2018 tinggal selama di Mekah, Menag membubuhkan tanda tangan di banner yang bergambar dirinya saat berkunjung tahun lalu

Dengan kehadiran Menag, Andi berbarap kedainya kian laris meski jualannya hanya musimam pada saat datangnya perhelatan haji saja.

Profesi sebenarnya Andi adalah sopir majikannya. Dia sudah bekerja di negeri kerajaan dengan sang majikan itu selama 7 tahun.

"Harapan saya dengan berdagang bakso ini hanya ingin anak-anak saya bisa sekolah. Jangan sampai anak-anak saya mengikuti jejak orangtuanya sebagai TKI," kata pria yang mempunyai tiga anak itu. Sukses selalu Kang Andi! (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya