Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
BERDASARKAN penelitian teranyar Universitas Hawaii, AS, plastik yang kerap digunakan sehari-hari berbentuk kantong ataupun botol menyimpan kandungan metana dan etilena. Dua senyawa itu merupakan gas rumah kaca paling berbahaya. Meski gas rumah kaca yang dihasilkan dari plastik relatif sedikit, kontribusi dalam pemanasan global dapat masif bila tidak ada pengendalian penggunaan plastik.
"Ada lapisan tipis dalam jenis plastik yang biasa digunakan konsumen, yaitu polietilena dengan densitas rendah (LDPE). Lapisan itu menghasilkan gas rumah kaca. Semakin lama LDPE terpapar sinar matahari, semakin banyak gas rumah kaca yang dilepaskan," ujar ahli biologi kelautan Universitas Hawaii, Sarah-Jeanne Royer. "Ini sangat mengkhawatirkan mengingat persebaran sampah plastik sudah meluas, bahkan di permukaan laut," jelasnya. (Livescience/Tes/X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved