Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Dari Al Mabrur untuk Haji Mabrur

Ade Alawi
13/8/2018 07:11
Dari Al Mabrur untuk Haji Mabrur
()

SALAWAT dan syair Arab saling bersahutan. Suasana pun cerah nan semringah secerah warna cat gedung berlantai lima itu.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin bersama Dirjen Penyelenggaraan Haji fan Umrah Nizar Ali dan Delegasi Amirul Haj duduk di panggung beralaskan karpet merah.

Hadirin yang memenuhi gedung itu kompak menggunakan seragam Petugas Haji Indonesia 2018. Hadir pula pemilik gedung dan sejumlah undangan.

Mereka menghadiri tasyakuran gedung baru Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Arab Saudi di kawasan Syisyah, Mekah, tidak jauh dari gedung Daker Mekah yang lama.

Dalam sambutannya, Menag mengatakan pihaknya memberi nama Al Mabrur untuk gedung baru tersebut. Alasannya, katanya, ada dua hal.

“Pertama, bagi seluruh petugas semoga dapat memotivasi dan menyemangati kita agar selalu mengupayakan jemaah meraih kemabruran,” ungkap Menag.

Kedua, menurut Menag, pemberian nama Al Mabrur juga menandai tujuan ibadah haji.

“Setiap orang yang pergi haji ke Tanah Suci mendambakan kemabruran dan itu terlihat dengan dua ciri utama yakni memiliki kesadaran sosial semakin tinggi dan gemar menebar salam atau kedamaian,” jelasnya.

Kedua hal itulah yang menjadi penanda utama kemabruran seseorang.

“Semoga gedung yang lebih nyaman dari gedung lama ini selalu mengingatkan kita untuk meraih kemabruran, baik sebagai petugas ataupun bagi jemaah,” pungkas putra mantan Menag KH Saifuddin Zuhri (alm) itu.

Acara diakhiri dengan menyantap nasi mandhi bersama antara Menag Lukman dan seluruh yang hadir. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya