Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Malam Muram di Pemondokan 

Ade Alawi
04/8/2018 18:35
Malam Muram di Pemondokan 
(Foto Ade Alawi)

SEJAK di mobil salawat no rute 7 jurusan Sysya 1-Syb Amir, dua kakek itu beberapa kali mau turun dari bus sepulang dari Masjidil Haram, Arab Saudi, Jumat (3/8) malam.

Namun, tiga mukimin--warga negara Indonesia perempuan yang tinggal di Arab Saudi--mencegahnya, karena itu bukan halte tujuan dua kakek tersebut.

Tiga mukimim asal Kalimantan Tengah itu diminta oleh kepala rombongan (karom) jemaah haji Kalteng untuk mengawal dua kakek dan seorang nenek.

Akhirnya, bus itu pun menurunkan tiga lansia tersebut di halte dekat Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Makkah.

Tiga rekan jurnalis ikut membantu menurunkan dua kakek tersebut hingga mendorong mereka dengan kursi roda ke lobi hotel di kawasan Sysya itu.  Hotel masih sepi karena semua jemaah masih di Haram untuk menunaikan salat isya.

Tiga mukimin itu juga mengawal turun hingga sama-sama mengantar mereka ke lobi hotel. Tiba di hotel, nenek yang bernama Haini, 64, asal Barito Utara, Kalimantan Tengah, itu meracau dengan bahasa lokal dan menarik-narik jilbabnya. Namun, tiga mukimin perempuan itu segera mencegahnya.

Setali tiga uang, dua kakek asal Palangkaraya Kalimantan Tengah itu, Rusli Ismail, 63, dan Surian, 64, bergerak ke sana kemari di lobi hotel sembari menggerutu dengan bahasa lokal.

"Mungkin dua kakek itu bosan karena nggak bisa masuk kamar karena kuncinya dibawa rekan sekamar mereka. Kamar sebenarnya bisa dibuka pakai kunci master tapi takutnya mereka keluar sendiri nggak tentu arah," ujar salah seorang mukimin yang turut mengawal.

Menurut mukimin itu, tiga lansia tersebut dibawa kembali ke hotel karena kondisi fisik dan psikis mereka tak memungkinkan untuk melaksanakan umrah wajib, yakni tawaf (mengelilingi Kakbah 7 putaran dan sai atau berjalan dari Bukit Safa dan Marwah 7 kali)

Sebelumnya, Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Nirwan Satria mengatakan mayoritas jemaah yang notabene lansia mengalami kelelahan, dehidrasi, dan penyakit bawaan dari Tanah Air.

"Kejiwaan mereka jadi terganggu," ujarnya.

Alhasil, mereka terganggu melaksanakan rukun Islam kelima. Malam pun muram dan riweuh (repot/tidak kondusif) di pemondokan haji. Semoga dua kakek dan satu nenek segera pulih kembali.

Petugas haji yang berjaga malam itu mengatakan pihaknya akan menangani lebih lanjut masalah ketiga lansia tersebut. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya