Konsultan Bahas Sejarah Mekah, Manasik dan Buang Angin

DENGAN gaya yang memikat, Konsultan Ibadah Haji Sektor 6 Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Mekah Helmi Hidayat menyampaikan sejumlah hal saat visitasi dan edukasi ke Masjidil Haram dan pemondokan Jemaah haji di Hotel Great Palace Mahbas Jin, Mekah, Kamis (2/8).

Di Masjidil Haram, Helmi Hidayat mengamati jemaah haji yang sedang tawaf dan sai. Usai para Jemaah tawaf dan sai atau ada Jemaah yang terlepas dari rombongan, Helmi mendekati dan selanjutnya memberikan bimbingan.

"Saya jelaskan ketentuan dalam tawaf dan sai serta bagaimana praktiknya. Juga bagaimana kalau buang angin saat tawaf," ujar dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Helmi pun tak pelak jelaskan sejumlah dalil tentang hukum buang angin ketika tawaf.

“Namun saya setuju pendapat Ibnu Taimiyah bahwa saat bertawaf (buang angin)  tidak membatalkan tawaf dan melangsungkannya hingga selesai. Jadi Jemaah tidak perlu mengulang tawaf dan membayar dam,” jelasnya.

Akan tetapi saat kunjungan ke pemondokan jemaah, Hotel Great Palace Mahbas Jin, Helmi lebih luas lagi memberikan bimbingan.

"Saya menyampaikan sejarah Mekah, Kabah dan Hajar Aswad, bahwa semua itu hanyalah mahluk yang tak boleh membuat kita justru musyrik jika berlebihan menyucikannya. Saya juga jelaskan tentang manasik haji,"' pungkas alumni Ponpes Modern Gontor Ponorogo ini.

Visitasi dan edukasi Konsultan Ibadah ini diakhiri dengan tanya jawab bersama sekitar 2000 Jemaah di sektor 6. Mereka sangat antusias memberikan umpan balik atau pertanyaan.

Helmi adalah satu dari 15 Konsultan Ibadah yang disiapkan Kementerian Agama untuk memberikan arahan kepada 11 Pembimbing Ibadah Haji yang berada di 11 sektor.(OL-6)