Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Cinta tidak Kendur Layani Tamu Allah yang Uzur

Ade Alawi
02/8/2018 12:35
Cinta tidak Kendur Layani Tamu Allah yang Uzur
(Istimewa)

SEBELUM Azan Maghrib berkumandang, empat anak muda ini sudah merapat ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Kawasan Aziziyah Janubiyah, Mekah, Arab Saudi, Rabu (1/8).

Mereka terdiri dari dua mahasiswa dan dua mahasiswi. Mereka adalah anak-anak muda pilihan Tim Bimbingan Ibadah Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Mekah.

Tugasnya mendampingi jemaah haji uzur yang dirawat di klinik tersebut. Sungguh bukan pekerjaan yang mudah, karena butuh kesabaran dan cinta dalam melayani tamu Allah (dhuyufurrahman).

Malam itu, mereka melayani 34 pasien yang dirawat dengan berbagai penyakit, yakni jantung, stroke, diabetes, dan dimensia. Pasien tersebar di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Intensive Care Unit (ICU), rawat inap, dan ruang psikiatri.

"Butuh cinta dan kesabaran. Alhamdulillah bisa nambah keluarga jadinya. Sedih kalau ada pasien yang meninggal. Senang kalau ada pasien yang pulang/sembuh," ujar Nina Mariana, anggota Pembimbing Ibadah untuk Pasien Uzur (Piju), Kamis (2/8).

Tuga Piju adalah merekam data prosesi ibadah haji pasien, apakah sudah miqat, ihram, tawaf, sa'i, dan tahalullul. Juga dipantau bagaimana salat lima waktu pasien, serta doa-doa mereka.

"Kami ngobrol dengan pasien. Kami memosisikan diri sebagai anak atau cucu pasien karena sebagian tidak memilik keluarga yang menemani. Kami semangati dan kami suapi juga makan," ungkap mahasiawi magister Sastra Arab University of Gezira Sudan ini.

Senada, Ahmad Fathillah mengatakan kesabaran adalah basis pendampingannya terhadap pasien.

"Kami dampingi mereka 24 jam. Kami bekerja per 8 jam, gantian," jelasnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya