Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
JEMAAH haji Indonesia diminta menghemat tenaga untuk menghadapi puncak haji, yakni kegiatan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) pada 9-13 zulhijjah (21-25 Agustus).
Hal itu dikatakan Kepala Seksi Bimbingan Ibadah Haji Ansor Sanusi saat ditemui di Kantor Urusan Haji Daerah Kerja Mekah, Arab Saudi, Selasa (31/8).
"Tenaga harus dihemat, jangan terlalu diforsir untuk melakukan berbagai ibadah sunnah. Contohnya thawaf berkali-kali sampai pingsan segala. Ingat jemaah tidak lama lagi akan menghadapi puncak haji," ungkapnya.
Ansor mengatakan hal itu menanggapi banyaknya kasus pingsan atau kelelahan yang tinggi para jemaah seusai melaksanakan umrah sunnah di Masjidil Haram, Arab Saudi.
Selain jangan memaksakan ibadah sunnah, Ansor menyarankan agar jemaah menjaga kesehatan.
Menurut Ansor, pihaknya akan memberikan prinsip-prinsip bimbingan ibadah.
Prinsipnya, kata dia, pertama, ibadah harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. Kedua, mengutamakan kebsahan ibadah ketimbang mengejar afdholiyat (keutamaan). Ketiga, menerapkan kemudahan.
Ansor mengutip sebuah hadist, "yassiru wala tu’assiru wabasysyiru wala tunafiru", artinya, mudahkanlah dan janganlah engkau persulit orang lain dan berilah kabar gembira pada mereka, jangan membuat mereka menjadi lari (HR Bukhari).
Karena itu, pihaknya akan fokus ke sektor. Di sektor, kata dia, ada kepala sektor, pembimbing ibadah, perlindungan jemaah dan dokter.
"Kepala rombongan dan regu pun ada di bawah sektor," jelasnya.
Daker Mekah terdiri dari 11 sektor dan sektor khusus Masjidil Haram (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved