Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Siaran Paling tidak Berkualitas: Sinetron, Variety Show, dan Infotainment

Dhika Kusuma Winata
25/7/2018 17:58
Siaran Paling tidak Berkualitas: Sinetron, Variety Show, dan Infotainment
(Ist)

HASIL survei Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) menyingkap kualitas program siaran televisi nasional Tanah Air masih rendah. Melalui survei yang digelar pada Januari-Maret 2018, KPI menyatakan secara umum skor kualitas konten siaran mendapat nilai 2,84 atau di bawah nilai standar KPI yakni 3,0.

Dari delapan jenis program yang dikaji KPI melalui survei 120 panel ahli dan 1.200 responden, tedapat tiga jenis program yang dinilai berkualitas paling rendah yakni sinetron, variety show, dan infotainment.

Ketiganya mendapat rapor merah dengan hanya memeroleh skor di kisaran 2,3-2,5. Meski konten ketiga jenis program tersebut dinilai kurang mencerdaskan, namun kerap mendapat rating tinggi dan mendatangkan iklan besar.

Ketua KPI Yuliandre Darwis, seusai expose hasil survei di Jakarta, Rabu (25/7), menyatakan kendala utama masih banyaknya program siaran rendah kualitas ialah rating tinggi program yang menjadi acuan pengiklan untuk beriklan.

Industri televisi menurutnya masih mendewakan rating program sebagai tolok ukur kesuksesan program dengan mendapat iklan besar.

"Memang program tersebut pengiklannya besar. Tapi sesungguhnya program-program berkualitas juga perlu diperhatikan. Itu yang ke depan akan kita ubah persepsinya agar program tidak hanya memikirkan rating tapi juga kualitas," ujarnya.

Hery Margono dari Dewan Periklanan Indonesia (DPI) mengamini para pengiklan memang masih memakai rating program sebagai acuan. Ke depan, dirinya berharap para pengiklan bisa mengubah persepsi tersebut dan menyalurkan iklan ke program-program berkualitas.

"Kesadaran kolektif memang harus dibangun supaya memasang iklan tidak hanya berdasarkan rating tapi juga kualitas. Biro iklan harus ada keberpihakan tidak hanya based on rating tapi jg kualitas," ujarnya.(X-10)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Victor Nababan
Berita Lainnya