Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
DINAS Pendidikan Kota Yogyakarta akan melakukan penggabungan atau regrouping sejumlah sekolah dasar (SD) karena berbagai alasan, namun yang utama adalah semakin berkurangnya jumlah siswa di sekolah tersebut.
Kepala Bidang Pembinaan SD pada Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Rohmat, Senin mengatakan dalam waktu dekat ini akan ada dua SD yang digabung menjadi satu, yakni SD Negeri Karangsari dan SD Negeri Pilahan, keduanya di Kotagede.
''Tahun ajaran baru 2018/2019 ini, SD Negeri Karangsari hanya mendapatkan tujuh siswa baru,'' katanya.
Adanya pengggabungan itu, jelasnya, harapannya bangunan sekolah lama dapat dimanfaatkan untuk kepentingan lain, yaitu pemenuhan akses yang lebih banyak untuk SMP.
''SD Karangsari nantinya akan dapat digunakan untuk SMP Negeri 14 sehingga siswa yang bisa ditampung di SMP negeri di Kota Yogyakarta pada tahun ajaran mendatang akan lebih banyak,'' katanya.
Selain itu, SD Negeri Suryodiningratan 3 akan digabung dengan SD Negeri Suryodiningratan 1. Pada tahun ini, sekolah tersebut mengurangi siswa yang diterima menjadi satu rombongan belajar dari tahun sebelumnya dua rombongan belajar. Bangunan SD Negeri Suryodiningratan 3 akan dimanfaatkan untuk perluasan SMP Negeri 13 Yogyakarta.
Sedangkan SD yang sudah dalam proses penggabungan adalah SD Negeri Patangpuluhan dengan SD Negeri Sindurejan. Saat ini, hanya tersisa siswa kelas lima dan enam saja. ''Penggabungan SD dilakukan karena SD Patangpuluhan masuk wilayah administrasi Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul,'' ujarnya.
Hal tersebut terjadi pascapenerapan otonomi daerah pada 2003 dan adanya perbedaan pemetaan administrasi batas wilayah.
Selain penggabungan, permasalahan kekurangan siswa baru juga masih terjadi pada tahun ini terutama di SD negeri yang tidak menerapkan 'online' untuk penerimaan peserta didik baru.
Dari 41 SD yang menerapkan RTO hanya menyisakan 12 bangku yang tidak terisi. ''Ada sekitar 25 persen SD negeri yang tidak mampu memenuhi daya tampung sekolah. Pada tahun ini ada 48 SD yang tidak mengikuti RTO,'' katanya.
Rohmat mengatakan, belum memetakan penyebab tidak terpenuhinya bangku di sejumlah SD negeri. Meskipun demikian, ia menengarai banyak calon siswa yang memilih mendaftar di SD swasta. (X-10)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved