Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
WARGA kampus dipandang perlu mengedepankan sikap kritisis dan dialog dalam menangkal radikalisme. Dosen dan mahasiswa sebagai kaum terpelajar sepatutnya menjunjung tinggi nilai-nilai akademis yang bertumpu pada argumentasi, bukan pemahaman yang tertutup.
Menristek Dikti M Nasir baru-baru ini mengumpulkan para rektor universitas di Tanah Air dalam kaitannya menangkal radikalisme. Dosen dan mahasiswa yang diduga terpapar radikalisme bakal dibina.
Direktur Eksekutif Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Saiful Umam, menyatakan keseriusan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemristek Dikti) dan rektor universitas dalam menangani isu radikalisme di perguruan tinggi patut diapresiasi.
"Sebagian besar pimpinan perguruan tinggi sekarang sudah menyadari akan adanya radikalisme di kampus. Menristek pun sudah menekan para rektor untuk melakukan langkah-langkah dalam menangani radikalisme. Apakah itu betul-betul akan efektif, itu yang masih menyisakan tanya," kata Saiful kepada Media Indonesia, Rabu (27/6).
Berdasarkan hasil survei PPIM UIN yang dirilis November tahun lalu, diketahui sekitar 37% pelajar dan mahasiswa setuju mengenai konsep jihad berperang melawan nonmuslim.
Kendati demikian, masih dalam survei yang sama, sekitar 85% pelajar dan mahasiswa juga meyakini demokrasi sebagai sistem terbaik bagi negeri ini.
"Ini gambaran keterbelahan sikap di kalangan generasi muda yang belum betul-betul paham tentang konsekuensi opini mereka. Di satu sisi mendukung NKRI dan Pancasila, tapi di sisi lain juga mendukung penerapan Syariah misalnya," jelasnya.
Meski kalangan pelajar dan mahasiswa yang beropini mengenai jihad kekerasan tidak mayoritas, lanjut Saiful, temuan itu tetap perlu diperhatikan serius. Karena itu, menurutnya, kalangan dosen dan mahasiswa perlu mengedepankan ruang dialog dan sikap kritis terhadap pemahaman atau isme-isme yang berkembang. Sivitas kampus tidak boleh menelan mentah-mentah doktrin yang masuk.
"Kritisisme diperlukan. Masih ada peluang untuk memperbaiki kondisi generasi muda kita dari radikalisme. Tantangannya adalah bagaimana menyusun program yang tepat mengurangi radikalisme tapi menarik bagi generasi muda," pungkasnya. (OL-5)
PAKAR terorisme Solahudin menyebut Indonesia saat ini berada di era terbaik dalam penanganan terorisme berkat strategi kolaboratif antara soft approach dan hard approach.
Pencegahan tidak hanya dilakukan dari sisi keamanan tapi juga harus bisa memanfaatkan teknologi IT
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved