Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
PENGUSUTAN kasus kematian gajah bernama Bunta di Conservation Respon Unit (CRU) Serbajadi, Desa Bunin, Kecamatan Serbajadi Aceh Timur pada 9 Juni lalu masih terus dilakukan. Kini, untuk mencegah kasus serupa terulang, Kementerian LHK akan mengembangkan satuan tugas (satgas) polisi hutan untuk memperketat pengawasan, selain menerjunkan tim penyelidik bekerjasama dengan Polda Aceh.
"Banyak upaya yang telah dilakukan Kementerian LHK untuk mencegah perburuan ilegal antara lain membangun mitra polisi hutan dengan masyarakat, mengamankan kawasan hutan bersama masyarakat dengan melaksanakan patroli rutin, sisir jerat, dan bersama pemerintah daerah membangun koridor jalur jelajah satwa," ujar Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Indra Exploitasia ketika dihubungi, Rabu (20/6).
Terkait dengan kematian Gajah Bunta, Indra menjelaskan pihaknya belum dapat memastikan ada atau tidaknya kelalaian pengawasan yang dilakukan oleh pihak Conservation Respon Unit (CRU). "Kami belum bisa jawab itu karena masih dalam proses lidik," ucapnya.
Gajah tersebut mati dalam kondisi mengenaskan dan diambil gadingnya di dalam kawasan konservasi. Bunta merupakan gajah jinak sehingga lebih mudah didekati manusia--kondisi yang justru dinilai rentan untuk keselamatan gajah.
"Pakan alami ada di habitatnya, tapi gajah yang mati merupakan gajah jinak, ada suplemen tambahan yamg biasa diberikan oleh pawang-pawangnya," tutur Indra.
Gajah Bunta diketahui telah mati pada 9 Juni lalu saat ditemukan oleh pawangnya, Saifudin, pada saat akan dimandikan. Dia ditemukan dalam kondisi gadingnya telah hilang sebelah, dengan cara dibelah di bagian pipi. Kematian Bunta diduga akibat adanya racun di dalam tubuhnya. Dugaan itu diperkuat setelah proses nekropsi dilakukan.
"Berdasarkan hasil nekropsi pada 10 Juni, kematian Bunta sendiri diperkirakan karena diracun. Hal ini diperkuat dengan ditemukannya sisa mangga dan pisang yang diduga diberi racun di lokasi kejadian," jelas Kepala Balai KSDA Aceh Sapto Aji Prabowo.
KLHK bekerjasama dengan Polda Aceh untuk mengusut kasus kematian gajah Bunta secara tuntas. Gubernur Aceh, juga menyatakan akan mendukung penuh proses penegakan hukum kasus tersebut. (OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved